UT - AgribusinessKoleksi Skripsi Mahasiswa Prodi Agribisnishttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/622024-03-28T08:54:41Z2024-03-28T08:54:41ZAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Melakukan Alih Fungsi Lahan Jagung Ke Tambak Udang (Studi Kasus Desa Juruan Daya Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep)Andriyadyhttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/91882024-03-19T01:51:26Z2023-10-16T00:00:00ZAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Melakukan Alih Fungsi Lahan Jagung Ke Tambak Udang (Studi Kasus Desa Juruan Daya Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep)
Andriyady
Indonesia merupakan negara agraris dan Sebagian besar mata pencaharian pernduduk dominan di bidang pertanian, seiring dengan berjalannya waktu sektor pertanian banyak menghadapi kendala, salah satunya adalah masalah semakin sempitnya lahan yang tersedia untuk kegiatan pertanian yang disebabkan oleh alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian yang saat ini terus mengalami peningkatan, Alih fungsi lahan merupakan kegiatan perubahan penggunaan lahan dari suatu kegiatan menjadi kegiatan lainnya. Desa Juruan Daya Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep merupakan daerah yang mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani jagung, seiring dengan berjalannya waktu Sebagian petani mulai mengalih fungsikan lahan jagung menjadi tambak udang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kondisi social ekonomi Masyarakat desa juruan daya dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam melakukan alih fungsi lahan jagung ke tambak udang.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Juruan Daya Kecamatan Batuputih Kabupaten Sumenep pada bulan September 2023. Metode pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 42 responden. Jenis data pada penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Tujuan analisis menggunakan analisis regresi logistic.
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa hasil pada bahwa nilai Nagelkarke R Square mendekati 1 yakni pada angka 0.824 yang menunjukkan bahwa kemampuan variable dependent adalah 0.824 atau 82.4% sementara terdapat 17,6% faktor lain diluar model yang menjelaskan variabel dependent. Hasil uji G (chi square) menunjukkan nilai Chi-square hitung sebesar 39,987 > 9.488 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa dari 8 variabel independent yang digunakan di dalam penelitian yaitu Pendapatan petani, luas lahan, pengalaman budidaya udang, kemampuan modal, Pendidikan, anggota keluarga dan pengalaman bertani dapat menjadi penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu alih fungsi lahan. Hasil uji parsial menggunakan uji wald yang diperoleh secara parsial faktor yang berpengaruh terhadap keputusan petani dalam melakukan alih fungsi lahan adalah variabel pendapatan petani (X2), luas lahan (X3) dan pengalaman bertani (X8).. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh terhadap keputusan petani dalam melakukan alih fungsi lahan adalah umur (X1), pengalaman budidaya tambak udang (X4), kemampuan modal (X5), pendidikan (X6) dan anggota keluarga(X7).
Dari hasil penelitian tersebut saran yang dapat penulis berikan sebagai berikiut: 1) Perlu adanya edukasi kepada petani terkait akan dampak alih fungsi lahan dimana edukasi ini berguna untuk pentingnya menjaga lahan pertanian tetap luas agar petani dapat memenuhi kebutuhan pangan pada komoditas jagung di Indonesia, 2) Pemerintah perlu menstabilkan harga hasil panen jagung guna agar tetap menjaga kesejahteraan Masyarakat petani jagung itu sendiri. 3. Pemerintah juga dapat memberikan bantuan terhadap petani berupa pupuk, bibit, obat dan alat pertanian yang memadai guna meningkatkan hasil panen jagung, 3) Kepada pemerintah diharapkan dapat membuat peraturan daerah atau kebijakan daerah agar lahan jagung dan lahan tambak udang bisa seimbang dan agar harga jagung dapat ditingkatkan.
Kata Kunci : Analisis, Faktor-Faktor, Keputusan Petani, Alih Fungsi Lahan Jagung, Tambak Udang
2023-10-16T00:00:00ZFaktor Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Anggrek Dendrodium (Studi Kasus di PT. Java Indo Arjuna Kecamatan Singosari Malang)Al Haris, Raihanul Falahhttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/91872024-03-19T01:15:41Z2024-01-23T00:00:00ZFaktor Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Anggrek Dendrodium (Studi Kasus di PT. Java Indo Arjuna Kecamatan Singosari Malang)
Al Haris, Raihanul Falah
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indonesia memprodouksi 11,7 juta tangkai tanaman anggrek pada 2020. Jumlah tersebut turun 37,2% dari tahun sebelumnya yang mencapai 18,6 juta tangkai. Jawa Timur dinobatkan sebagai provinsi sentra tanaman anggrek pada 2020. Berdasarkan catatan BPS, produksi tanaman anggrek di Jawa Timur mencapai 4,25 juta tangkai, Provinsi Jawa Barat menyusul di posisi kedua dengan produksi sebanyak 4,07 juta tangkai pada 2020. Sentra pengembangan tanaman anggrek di Jawa Timur, adalah di Kota Batu, Kabupaten dan Kota Malang, Kota Blitar dan Kabupaten Pasuruan, yang di tanam pada dataran medium hingga dataran tinggi. Walaupun banyak genus anggrek yang ada, konsumen lebih cenderung memilih anggrek dari genus Dendrobium, Oncidium, dan Vanda dibandingkan genus Luisia, Eria, dan Cryptostylis karena perawatannya relatif mudah, lebih mudah dibungakan, dan memliki lebih banyak variasi bunga. Anggrek jenis Dendrobium merupakan anggrek yang biasa hidup pada daerah tropis dan relatif mudah dalam membudidayakannya. Anggrek jenis ini merupakan genus terbesar dari anggrek yang memiliki lebih dari 1300 spesies berbeda.
Sejalan dengan penjelasan diatas inilah yang menjadi dasar ketertarikan melakukan penelitian ini, dikarenakan di Jawa Timur produksi Anggrek yang menurun dan juga trend yang mulai berkurang namun di Kota Malang khususnya PT. Java Indo Arjuna masih tetap melakukan usaha Anggrek serta masih banyak kosumen yang berminat untuk membeli bunga Anggrek sebagai koleksi, hiasan rumah dan hobi. Oleh karena itu, diadakan penelitian dengan judul Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Anggrek Dendrodium ( Studi Kasus di PT. Java Indo Arjuna Kecamtan Singosari Malang ). Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap pembelian Anggrek di Kota Malang.
Penelitian ini dilakukan di PT. Java Indo Arjuna Kecamatan Singosari Malang pada bulan Agustus 2023. Dalam peneilitian ini metode pengambilan sample menggunakan teknik accidental sampling. Menurut Sugiyono (2008) Sampel yang baik antara 30 – 500 responden. Sehingga dalam penelitian ini sampel yang akan diambil sebesar 60 responden.. Metode pengumpulan data di daerah penelitian ini bersumber dari data primer dan literatur penunjang. Data primer diperoleh dari kuisioner sedangkan data literatur panjang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, internet, jurnal, skripsi serta sumber lain yang mendukung. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mentabulasi data kuesioner.
Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsumen anggrek dendrodium dominan berjenis kelamin perempuan, dengan usia rata rata berumur 20 – 30 tahun, berpendidikan akhir sebagai sarjana, memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, serta memiliki anggota keluarga sebanyak 3 – 4 orang, memiliki penghasilan perbulan Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 dan memiliki anggota keluarga sebanyak 3 – 4 orang. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembelian anggrek di PT. Java Indo Arjuna adalah pekerjaan, selera, kualitas produk, promosi, pelayanan, proses, dan tampilan fisik.
Berdasarkan saran yang dapat diberikan kepada penelitian Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang belum tercantum didalam penelitian ini dan meneliti jenis – jenis anggrek lain, seperti anggrek bulan, anggrek vanda, anggrek cattleya. Diperlukan upaya dari perusahaan atau petani anggrek lain untuk mengembangkan dan menciptakan jenis anggrek baru dengan keidahan tersendiri agar dapat meningkatkan daya tarik konsumen serta para pecinta anggrek.
Kata Kunci : Faktor Faktor, Keputusan Pembelian, Anggrek Dendrodium
2024-01-23T00:00:00ZAnalisis Keputusan Konsumen dalam Pembelian Sayur Segar di Pasar Modern Bunulrejo Kota MalangSari, Maisyaroh Mutiarahttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/91862024-03-19T01:15:09Z2023-12-28T00:00:00ZAnalisis Keputusan Konsumen dalam Pembelian Sayur Segar di Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang
Sari, Maisyaroh Mutiara
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman hortikultura semusim yang potensial, khususnya tanaman sayur-sayuran semusim. Holtikultura yang diminati masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah sayur segar. Sayuran memiliki masa panen yang relatif pendek sehingga permintaan pasarnya juga cukup tinggi karena sayuran merupakan kebutuhan sehari-hari. konsumsi sayur segar dari tahun 2020-2022 mengalami fluktuatif konsumsi, tetapi untuk konsumsi sayur meningkat pada tahun 2021. Pada tahun 2021 konsumsi sayuran meningkat karena wabah virus Covid-19 yang menyebabkan perubahan perilaku masyarakat terutama dalam konsumsi makanan. Kondisi ini membuat banyak masyarakat yang merubah gaya hidup mereka seperti meningkatkan konsumsi sayur segar. Pada tahun 2022 konsumsi sayur menurun seiring berkurangnya kekhawatiran terhadap Covid-19, masyarakat menjadi kurang peduli terhadap kesehatan mereka. Penurunan konsumsi sayur segar pada tahun 2022 disebabkan oleh faktor yang menyebabkan konsumen merubah keputusan pembelian. Konsumen tersebar di Kota Malang salah satunya yang ada di Pasar Modern Bunulrejo. Pasar Modern Bunulrejo yang berada di Jl. Hamid Rusdi, Bunulrejo, Kec. Blimbing, Kota Malang merupakan pasar rakyat modern yang selalu mejaga kebersihan pasar, kenyamanan pengunjung, dan tata letak kios yang tertata rapi. Tujuan dari penelitian ini ada 2 diantaranya yaitu: menganalisis perilaku konsumen terhadap pembelian sayur segar dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian sayur segar di Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang.
Penelitian ini dilakukan di Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive sampling artinya daerah penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang mudah dijangkau oleh konsumen dan merupakan pasar modern yang banyak menjual sayur segar. Waktu penelitian dilaksanakan bulan November – Desember 2023. Teknik penentuan sampel yang digunakan accidental sampling dimana populasi yang bersumber dari responden yaitu konsumen yang membeli sayur segar di Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil kusioner, observasi, wawancara dokumentasi. Serta menggunakan data sekunder yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, dan buku. Sedangkan untuk metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis multiatribut fishbein dan regresi logistik.
Berdasarkan hasil analisis multiatribut fishbein mengenai perilaku konsumen terhadap pembelian sayur segar di Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang yaitu tingkat kepercayaan konsumen terhadap atribut kebersihan sayuran merupakan yang tertinggi, dengan nilai rata-rata 3,87 dengan kategori sangat baik. Nilai tingkat kepentingan (evaluasi) konsumen terhadap kesegaran sayuran merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 3,84 dengan kategori sangat penting. total jumlah perilaku konsumen sayur segar adalah 72,00. Nilai tersebut berada di kategori sangat positif. Hal ini menunjukan sayur segar dinilai positif oleh konsumen. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian sayur segar di Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang yaitu uji kelayakan model diperoleh nilai Chi-square 8,263 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,408. Berdasarkan hasil tersebut nilai Sig. 0.408 ≥ 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa model dapat memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa model bisa diterima karena cocok dengan data observasinya. Dari Uji keseluruhan model diperoleh nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,634 artinya kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen 63,4% dan terdapat 36,6% faktor lain diluar model yang menjelaskan variabel dependen. Dari uji Parsial, faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan dalam keputusan pembelian sayur segar di Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang adalah faktor jenis kelamin (X1), usia (X2), pendapatan (X4), harga (X5), lokasi (X6), kualitas (X7), dan ketersediaan (X8), sedangkan faktor pendidikan (X3) dan pelayanan (X9) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sayur segar di Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang.
Saran dari penelitian ini adalah diharapkan pedagang dapat memperhatikan kebersihan sayuran dan kesegaran sayuran untuk meningkatkan daya tarik konsumen dalam berbelanja di Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambahkan variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini seperti variabel gaya hidup, selera, dan kebutuhan serta mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi terkait keputusan konsumen terhadap pembelian sayur segar. Saran yang dapat digunakan kedepanya adalah pedagang perlu memperhatikan harga dengan kualitas yang baik dan memperhatikan ketersediaan sayuran.
Kata Kunci : Analisis, Keputusan Konsumen, Pembelian Sayur Segar, Pasar Modern Bunulrejo Kota Malang
2023-12-28T00:00:00ZAnalisis Pemasaran Kelengkeng Lokal “Kateki” (Studi Kasus Bapak Suwardi Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang)Cahyani, Dhella Adeliahttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/91852024-03-19T01:14:59Z2023-12-15T00:00:00ZAnalisis Pemasaran Kelengkeng Lokal “Kateki” (Studi Kasus Bapak Suwardi Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang)
Cahyani, Dhella Adelia
Kelengkeng lokal Kateki merupakan produk dari perkebunan di Kabupaten Lumajang. Keunggulan buah Kelengkeng lokal Kateki yakni memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Buah Kelengkeng lokal Kateki telah dijadikan sebagai salah satu buah unggulan nasional. Peluang dalam mengembangkan industri dan pemasaran Kelengkeng masih sangatlah besar dan potensial. Salah satu peluangnya adalah permintaan akan Kelengkeng lokal Kateki ini masih terus meningkat. Hal ini didukung oleh banyaknya populasi atau penduduk Kabupaten Lumajang. Strategi pemasaran merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan jangka panjang di Perkebunan Kelengkeng Milik Bapak Suwardi, sebagai perkebunan yang mempunyai visi dan misi sudah seharusnya merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk usaha pemasaran hasil produksi kelengkeng.
Pemasaran Kelengkeng lokal kateki di Desa Jokarto Kecamatan Tempeh melibatkan 3 pelaku pemasaran diantaranya adalah produsen, lembaga pemasaran, dan konsumen. Lembaga pemasaran yang terlibat adalah agen, pedagang besar dan pengecer. Terlibatnya 3 lembaga pemasaran tersebut menciptakan adanya pola pemasaran yang berbentuk saluran pemasaran berbeda. Berbedanya saluran pemasaran menjadikan distribusi share perolehan menjadi variatif pula. Petani sebagai produsen berdasarkan harga jual kelengkeng terdapat perbedaan harga. Kepada konsumen akhir kelengkeng dijual seharga Rp45.000-Rp50.000 per kilogram sedangkan diluar itu petani menjualkan kelengkeng seharga Rp30.000 per kilogramnya.
Perkebunan Kelengkeng lokal Kateki milik Bapak Suwardi yang berada di Kabupaten Lumajang, dalam menjalankan kegiatan industri perkebunan Kelengkeng Bapak Suwardi juga melakukan kegiatan pemasaran sendiri dari produk yang dihasilkan. Dalam hal produksi Bapak Suwardi hanya memasarkan hasil produksinya masih dikawasan Jawa Timur saja. Dalam proses produksi Kelengkeng juga mengalami beberapa hambatan dalam proses pemasarannya antara lain yang menjadi hambatan perdagangan Kelengkeng adalah karakteristik produk pertanian yang mudah rusak, fluktuatif harga yang tinggi dan banyaknya buah impor yang masuk.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk menggambarkan pola saluran pemasaran buah Kelengkeng Lokal Kateki pada Perkebunan Kelengkeng milik Bapak Suwardi. 2) Untuk menganalisis efisiensi Pemasaran Kelengkeng Lokal Kateki milik Bapak Suwardi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2023 di Perkebunan Kelengkeng Lokal Kateki milik Bapak Suwardi yang berlokasi di Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan dengan cara sengaja (Purposive) dengan beberapa pertimbangan yaitu perkebunan Kelengkeng Lokal Kateki milik Bapak Suwardi ini menjadi salah satu pelopor bangkitnya petani buah di Kabupaten Lumajang. menurut (Handayani, 2020) populasi adalah totalitas dari setiap elemen yang akan diteliti yang memiliki cirri sama, bias berupa individu dari suatu kelompok,
v
peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah petani kelengkeng yang berada di Desa Jokarto. Petani kelengkeng di Desa Jokarto teridentifikasi hanya ada 1 petani yakni Bapak Suwardi sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pengambilan dari sejumlah 1 petani. Sedangkan pedagang tengkulak, pedagang besar dan pedagang pengecer pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Metode analisis data dilakukan melalui deskriptif kuantitatif.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan tentang Analisis Pemasaran Kelengkeng Lokal “Kateki” (Studi Kasus Bapak Suwardi Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang) maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Saluran pemasaran Kelengkeng Lokal “Kateki” terdapat 2 saluran pemasaran yakni :
• Saluran Pemasaran I ( Petani – Pedagang Tengkulak – Pedagang Pengecer – Konsumen Akhir )
• Saluran Pemasaran II ( Petani – Konsumen Akhir )
2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh marjin total pemasaran saluran pemasaran I sebesar 21.875 untuk buah kelengkeng grade A dan 24.125 untuk grade B. Sedangkan, saluran pemasaran II memiliki marjin total sebesar 0 baik untuk buah kelengkeng grade A maupun B. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Farmer’s Share 40%. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua saluran pemasaran pada dasarnya telah efisien. dilihat kriteria untuk dapat dikatakan efisien adalah apabila nilai EP < 5% dan tidak efisien jika nilai EP
> 5% sehingga diketahui berdasarkan Tabel 8 bahwa saluran pemasaran I dan II dikatakan efisien karena nilainya < 5% baik buah kelengkeng grade A maupun grade B. Berdasarkan hasil analisis nilai efisiensi pemasaran menunjukkan <5% baik buah kelengkeng grade A maupun B. dilihat kriteria untuk dapat dikatakan efisien adalah apabila nilai EP < 5% dan tidak efisien jika nilai EP > 5% sehingga diketahui berdasarkan hasil analisis pada Tabel 8 bahwa saluran pemasaran I dan II dikatakan efisien karena nilainya < 5% baik buah kelengkeng grade A maupun grade B.
Kata Kunci : Analisis, Pemasaran, Kelengkeng Lokal “Kateki”
2023-12-15T00:00:00Z