Show simple item record

dc.contributor.authorSari, Nurmala
dc.date.accessioned2024-09-02T06:44:22Z
dc.date.available2024-09-02T06:44:22Z
dc.date.issued2024-07-15
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10063
dc.description.abstractInternal Control Sistem (ICS) dibentuk Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) pada tanggal 9 November 2018 , ICS ini memiliki Brand bernama Petani Organik Kota Batu (PORKAB) yang baru berjalan satu tahun. Sedangkan Petani Organik Kota Batu (PORKAB) tersebut dibentuk sebagai wadah atau yang akan mengkooordinir petani-petani untuk memasarkan hasil produksinya. Petani Organik Kota Batu memiliki beberapa mitra pemasaran yaitu Prigen (Kaliandra), Kedungkandang (Abang Sayur), Mojokerto, Madiun, Surabaya. Anggota mitra yang tergabung dalam Petani Organik Kota Batu (PORKAB) ada 9 Desa yaitu Temas, Sisir, Sumberejo, Pessanggrahan, Beji, Ginipurno, Tulungrejo, Sumbergondo, dan Sumberbrantas. Tempat praktek kerja lapang yang dilakukan berada di Desa Sumberejo Kota Batu, nama tempat yang dilakukan kegiatan praktek kerja lapang yaitu Petani Organik Kota Batu (PORKAB). Alasan memilih tempat tersebut untuk melakukan kegiatan penelitian yaitu pertama jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh, kedua tertarik dengan pertanian organik dan ketiga ingin lebih tau banyak dan mendalami ilmu tentang pertanian organik. Waktu pelaksanaan kegiatan penelitian yaitu pada bulan Juli 2022 sampai dengan bulan Agustus 2022. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan berkumpul di rumah ketua PORKAB Bapak Marsaji untuk mendengarkan materi-materi yang diberikan oleh para penyuluh yang berbeda-beda di Kota Batu. Selama penyampaian materi mahasiswa dipersilahkan untuk mencatat dan memfoto materi-materi yang di berikan dan memfoto selama kegiatan berjalan. Dari hasil pembahasan,strategi pemasaran yang digunakan oleh petani organik kota batu di jln.Indragiri Kota Batu, Jawa Timur dapat disimpulkan sebagai berikut: 1 Strategi yang layak digunakan pada perusahaan yang memilkiki posisi pertumbuhan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar adalah upaya meningkatkan penjualan produk yang sudah dimiliki perusahaan dalam pasar yang sekarang, antara lain melalui bauran pemasaran yang lebih agresif seperti promosi, yaitu dengan iklan yang semakin efektif dan variatif sesuai dengan target pasar. Sedangkan pengembangan pasar adalah upaya meningkatkan penjualan produk yang dimiliki sekarang dalam pasar yang baru. Pengembangan pasar dapat melibatkan upaya mencari penggunaan baru suatu produk. 2 Berdasarkan analisis IFAS, kekuatan utama ditunjukkan dengan skor sebesar 0,32 yaitu tenaga pemasaran terlatih dan berpengalaman dan sayur organik sudah terdaftar didinas dan lesos, dan kelemahan utama ditunjukkan dengan skor sebesar 0,32 yaitu brand image kurang mendominasi dalam pemasaran. Sedangkan berdasarkan analisis EFAS, peluang utama yaitu permintaan pasar atau daya beli terhadap sayur organik sangat rendah, memperbanyak kerjasama dengan mitra usaha lain dengan skor sebesar 0,44 dan ancaman utama yang dimiliki yaitu ditunjukkan dengan skor 0,48 adalah kondisi ekonomi memiliki pengaruh terhadap perkembangan usaha, daya beli konsumen menurun karena pandemi covid-19, gagal panen dimusim hujan, dan adanya stempel untuk mempengaruhi mitra kerja. 3 Berdasarkan hasil matriks IE yang telah dihitung, maka menunjukkan posisi perusahaan berada pada kuadran I, yaitu growth and build (tumbuh dan kembangkan). Analisis SWOT menghasilkan sebelas alternatif strategi dan prioritas strategi alternatif terpilih yang tepat untuk direkomendasikan kepada Petani Organik Kota Batu (PORKAB) berdasarkan hasil analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) adalah mempertahankan kualitas produk untuk meningkatkan penjualan dengan total nilai atraktif (TAS) tertinggi sebesar 4,64. Saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: 1. Petani Organik Kota Batu (PORKAB) disarankan agar mengembangkan produk sayur organik yang lebih bervarian jenis baru dengan harga yang terjangkau dan sesuai keinginann konsumen sehingga diminati konsumen. Misalnya membuat produk dalam bentuk bibit atau yang sudah ada dalam lahan dan dikemas. 2. Perusahaan disarankan mempertahankan kerjasama dengan mitra maupun pemasok dengan memberikan pelayanan yang baik atau memberikan harga khusus. Hal tersebut bertujuan agar usaha berjalan secara kontinyu. Usaha yang berjalan kontinyu menunjukkan bahwa petani dapat mengatur dengan baik kondisi internal dan ekternal petani, dimana dalam menjalankan aktivitas perusahaan dengan baik. 3. Perusahaan disarankan meningkatkan startegi peneterasi pasar seperti penyesuaian harga, peningkatan promosi yang semakin efektif dan variatif baik di media online (instagram, facebook, lazada, tokopeida, shopee) maupun offline (brosur, spanduk, katalog), meningkatkan penggunaan barang agar semakin banyak orang yang menggunakan di daerah tersebut. Kata Kunci : Analisis, Strategi Pemasaran, Sayur Organik, Kota Batuen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAnalisisen_US
dc.subjectStrategi Pemasaranen_US
dc.subjectSayur Organiken_US
dc.subjectKota Batuen_US
dc.titleAnalisis Strategi Pemasaran Sayur Organik (Studi Kasus : di Petani Organik Desa Sumberejo Kota Batu)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record