Show simple item record

dc.contributor.authorShelvina, Feris Three Nanda
dc.date.accessioned2024-09-12T04:29:47Z
dc.date.available2024-09-12T04:29:47Z
dc.date.issued2024-02-03
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10120
dc.description.abstractShelvina, Feris Three Nanda. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, 2024. Perbandingan Metode Ekstraksi (Dekoktasi Dan Infudasi) Terhadap Pencegahan Denaturasi Protein Oleh Rumput Laut Merah Gracilaria verrucosa Sp. Pembimbing 1 : Yoni Rina Bintari. Pembimbing 2 : Rima Zakiyah. Pendahuluan : Inflamasi masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Prevalensi penyakit yang melibatkan inflamasi meliputi dermatitis 6,8%, penyakit asma 4,5%, diabetes mellitus 2,1%, hepatitis 1,2%, neoplasma 0,4%, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) 25,50%. Inflamasi umumnya ditangani menggunakan obat obatan kortikosteroid maupun obat antiinflamasi non steroid, namun penggunaan obat obatan tersebut dalam jangka panjang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, alternatif obat diperlukan. Gracilaria verrucosa merupakan salah satu alternatif obat dari bahan alam yang memiliki potensi antiinflamasi karena kandungan yang terdapat didalamnya yaitu alkaloid, fenolik, terpenoid, flavonoid, tanin, dan saponin. Kandungan tersebut diperoleh melalui ekstraksi. Ekstraksi yang cocok bagi tumbuhan yang seluruh bagiannya berupa thallus adalah ekstraksi panas. Ekstraksi panas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekoktasi dan infudasi. Metode : Penelitian ini adalah experimental in vitro. Simplisia Gracilaria verrucosa didapatkan dari tambak di Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Ekstraksi yang dilakukan adalah dekoktasi dan infudasi, masing-masing ekstrak dilakukan skrining fitokimia, dan dikeringkan dengan metode freeze dry kemudian dihitung % rendemennya. Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode Bovine Serum Albumin (BSA) protein denaturation assay. Nilai Inhibition Concentration of 50% (IC50) antiinflamasi didapatkan dari regresi linier antara log konsentrasi dan probit %inhibisi. Nilai Inhibition Concentration of 50% (IC50) dilakukan analisa data dengan Oneway anova dengan signifikansi p<0.05. Hasil : Nilai % rendemen tertinggi didapatkan pada dekokta Gracilaria verrucosa yaitu sebesar 22,175%, dan % rendemen pada infusa sebesar 21,373%. Hasil skrining fitokimia kualitatif pada kedua ekstrak tidak ditemukan perbedaan, kedua ekstrak mengandung terpenoid, alkaloid, dan saponin. Nilai Inhibition Concentration of 50% (IC50) dekokta Gracilaria verrucosa sebesar 397,38ppm, infusa Gracilaria verrucosa sebesar 490,74ppm, dan natrium diklofenak sebesar 237,44ppm. Kesimpulan : Metode ekstraksi dekoktasi lebih efektif dikarenakan menghasilkan rendemen yang lebih tinggi, dan aktivitas antiinflamasi yang lebih efektif dibandingkan Infudasi. Kata Kunci : Gracilaria verrucosa, dekoktasi, infudasi, rendemen, senyawa aktif, protein denaturasi, bovine serum albumin, Inhibition Concentration of 50% (IC50), antiinflamasien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectGracilaria verrucosaen_US
dc.subjectdekoktasien_US
dc.subjectinfudasien_US
dc.subjectrendemenen_US
dc.subjectsenyawa aktifen_US
dc.subjectprotein denaturasien_US
dc.subjectbovine serum albuminen_US
dc.subjectInhibition Concentration of 50% (IC50)en_US
dc.subjectanti inflamasien_US
dc.titlePerbandingan Metode Ekstraksi (Dekoktasi dan Infudasi) Terhadap Pencegahan Denaturasi Protein Oleh Rumput Laut Merah Gracilaria verrucosa Spen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record