dc.description.abstract | Pangestu Yoga Ajie Pinilih. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, November 2023. Pengembangan Metode Pewarnaan Jaringan Hepar Tikus Wistar Dewasa (Rattus norvegicus L) Berbasis Bahan Alam Dari Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Pembimbing 1: Arif Yahya, Pembimbing 2: Aris Rosidah.
Pendahuluan: Penggunaan pewarna kimia sintetis dalam pembuatan preparat histologi dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) seringkali dipergunakan menjadi pewarna alami, tetapi potensi pada bunga rosella sebagai pewarna jaringan belum diketahui. Untuk itu penelitian berikut tujuannya guna memahami deskripsi serta taraf akurasi, presisi dalam pewarnaan preparat histologi hepar tikus wistar dengan ekstrak etanol bunga rosella.
Metode: Ekstraksi bunga rosella (EHS) pada penelitian berikut memakai metode maserasi. Hasil ekstraksi dijalankan uji pewarnaan terhadap organ hepar tikus wistar menggantikan eosin. Hasil pewarnaan dicermati memakai mikroskop trinokuler perbesaran 400x serta dijalankan observasi deskriptif dengan pengukuran indikator berupa kuesioner poin. dilakukan oleh tiga orang pengamat dengan mengacak setiap gambar lapang pandang yang akan diamati untuk mengurangi subjektivitas peneliti. serta perhitungan tingkat akurasi presisi pada hasil pewarnaan. Jumlah sel hepatosit yang nampak dihitung memakai software ImageJ dan dinilai tingkat akurasi presisi. Pengujian statistik menggunakan Mann-Whithney, yang di mana nantinya tiap hasil preparat yang telah diberi pewarna alami sesuai konsentrasi akan dibandingkan dengan pewarnaan HE, hasil p<0,05 tidak berbeda signifikan dengan HE, apabila p>0,05 berbeda signifikan dengan HE.
Hasil: Nilai akurasi dan presisi ekstrak etanol bunga rosella pada organ hepar tikus wistar pada konsentrasi 60%, memiliki akurasi dan presisi 63% dan 31%, pada 70%, memiliki akurasi dan presisi 91% dan 18% , sedangkan pada 80%, memiliki akurasi dan presisi 65% dan 20%, dimana semua konsentrasi baik akurasi dan presisi tidak memenuhi standar terima. Nilai pengamatan deskriptif ekstrak etanol bunga Rosella memiliki rata-rata kejelasan tertinggi pada konsentrasi 70% dan terendah pada 80% ,pada konsentrasi 70% EHS mempunyai nilai tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan Hematoksilin Eosin (HE) sebagai pembanding. Sedangkan pada kekontrasan rata-rata tertinggi EHS pada konsentrasi 70% dan terendah pada 60% yang juga pada konsentrasi 70% tidak berbeda signifikan dibandingkan dengan HE sebagai pembanding.
Kesimpulan: Metode pewarnaan organ hepar tikus wistar dengan ekstrak rosella mempunyai nilai presisi dan akurasi serta pengamatan deskriptif kurang dari standar yang dapat diterima pada seluruh konsentrasi.
Kata kunci: Bunga rosella; pewarnaan, organ hepar tikus wistar | en_US |