dc.description.abstract | Irnanda Rizka Andira. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Oktober 2023. Pengaruh Jenis Kelamin dan Gangguan Tidur Terhadap Miopia Pada Siswa SMP Wahid Hasyim Malang. Pembimbing 1: dr. Fenti Kusumawardhani Hidayah, Sp.M. Pembimbing 2: dr. Dewi Martha Indria, M.Kes, IBCLC.
Pendahuluan: Tidur memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja. Namun, kejadian gangguan tidur pada remaja di Indonesia semakin meningkat. Gangguan tidur memiliki kaitan dengan terjadinya miopia. Kejadian miopia di Indonesia telah mencapai 48,1%. Miopia lebih sering ditemukan pada remaja perempuan daripada laki-laki. Hal tersebut dapat terjadi karena status pubertas berkaitan dengan hormon perempuan dan perilaku selama pubertas. Penelitian dilakukan di SMP Wahid Hasyim Malang karena pada pra-riset peneliti terdapat 59 siswa memiliki keluhan buram pada penglihatan jauh.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah 216 siswa yang memenuhi syarat penelitian. Instrumen kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index (PSQI) digunakan untuk menilai gangguan tidur pada responden. Pemeriksaan miopia dilakukan menggunakan Snellen chart dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan ARK dan trial lens. Pengaruh gangguan tidur dan jenis kelamin terhadap miopia dilakukan dengan uji analisa menggunakan chi square dan dilanjutkan dengan uji regresi logistik dengan nilai signifikansi p <0,05.
Hasil: Responden penelitian ini berjumlah 216 siswa kelas VII-IX dengan rentang usia 12-16 tahun yang terdiri atas 101 laki-laki dan 115 perempuan. Pada hasil kuesioner Pittsburg Sleep Quality Index didapatkan bahwa siswa yang memiliki skor > 5 (gangguan tidur) adalah sebanyak 50,5%. Siswa dikatakan miopia berdasarkan pemeriksaan menggunakan ARK dan trial lens dengan konversi nilai spherical equivalent ≤ -0.50 D. Sehingga siswa yang terdiagnosis miopia adalah sebanyak 34,3%. Hasil uji chi square data jenis kelamin terhadap miopia yang didapat adalah p=0.688. Selanjutnya hasil uji regresi logistik data gangguan tidur terhadap miopia yang didapat adalah p=0.028.
Kesimpulan: Perempuan lebih banyak mengalami miopia daripada laki-laki pada siswa SMP Wahid Hasyim Malang dan gangguan tidur mempengaruhi munculnya kejadian miopia pada siswa SMP Wahid Hasyim Malang namun perlu peninjauan kembali terkait faktor miopigenik lainnya yg dapat mempengaruhi miopia tersebut.
Kata Kunci: jenis kelamin; gangguan tidur; miopia; usia remaja | en_US |