dc.description.abstract | Tanaman timun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu komoditas holtikultura yang
memiliki berbagai manfaat baik dari segi kesehatan, kecantikan, hingga keperluan
konsumsi, namun produksi timun mengalami penurunan sehingga perlu perbaikan pada
sistem budidaya. Pengolahan frass ulat hongkong sebagai pupuk dan pemanfaatan tongkol
jagung sebagai biochar merupakan upaya pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang
mampu mendukung bidang pertanian di masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh penggunaan pupuk organik padat frass ulat hongkong dan biochar
tongkol jagung terhadap pertumbuhan dan produktivitas timun CU 699, serta menentukan
perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Penelitian ini
menggunakan metode Rancangan Acak Kelopok (RAK). Analisis data menggunakan One
Way ANOVA dan uji lanjut Tukey HSD. Pengamatan yang dilakukan meliputi faktor
biotik dan abaiotik. Parameter pertumbuhan meliputi jumlah daun, ukuran daun, tinggi
batang, panjang akar, dan berat kering tanaman. Parameter produktivitas meliputi jumlah
bunga, jumlah buah, ukuran buah, dan berat basah buah. Parameter lingkungan meliputi
suhu udara, pH tanah, kelembaban tanah, dan intensitas cahaya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemberian frass ulat hongkong dan biochar tongkol jagung memiliki
pengaruh terhadap pertumbuhan, namun tidak memberikan efek pada produktivitas.
Perlakuan terbaik untuk pertumbuhan timun adalah pada P3B3. Sedangkan perlakuan
terbaik untuk produktivitas adalah pada P2B0. | en_US |