dc.description.abstract | Air merupakan salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup di muka bumi, bagi manusia air sangat diperlukan bagi kehidupan sehari hari. Sebagai salah satu kabupaten padat di jawa tengah, Kabupaten Purworejo juga memiliki permasalahan peningkatan jumlah kebutuhan air dan menurunnya ketersediaan air akibat perubahan iklim. Bendungan Bener yang akan dimanfaatkan antara lain untuk menjamin pemenuhan air irigasi untuk beberapa Daerah Irigasi (D.I) dan memenuhi kebutuhan air baku sebesar ± 800 lt/detik untuk kebutuhan puncak sampai tahun 2050 di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen. Sebelum dilaksanakan pembuatan bendungan, terlebih dahulu dibuat terowongan pengelak (Diversion Tunnel) yang berfungsi untuk mengalihkan, menampung aliran sungai sehingga dibagian hilir dari bendungan pengelak kering dan terbentuk ruang kerja untuk pelaksanaan kontruksi tubuh bendungan utama.
Saat ini terowongan pengelak yang dibangun pada bendungan bener berbentuk tapal kuda. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah memberikan alternatif perencanaan terowongan pengelak berbentuk lain yaitu lingkaran. Pada tahap awal perencanaan yaitu menganalisis hidrologi untuk menentukan besarnya debit banjir rancangan Q2, Q5, Q10, dan Q25. Nilai debit Q25 akan digunakan sebagai acuan dalam penentuan dimensi terowongan. Selanjutnya melakukan analisis penelusuran banjir untuk mengetahui elevasi tampungan waduk tersebut, maka dapat dihitung penelusuran banjir untuk dimensi terowongan yang telah ditentukan meliputi hidrolika terowongan pengelak, beban yang bekerja pada terowongan pengelak serta stabilitas pada terowongan pengelak.
Diketahui debit banjir rancangan Q25 Inflow sebesar 291,08 m³/det, Outflow sebesar 269,18 m³/det dengan elevasi +236,32 m. Terowongan ini memiliki panjang 850 m, elevasi dasar inlet +225,00 m dan elevasi dasar outlet +220,50 m. Terowongan pengelak ini direncanakan berbentuk lingkaran dengan diameter 5 m luasan 19,625 m² dan tebal terowongan 80 cm. Dari hasil analisis stabilitas pada batuan, didapatkan beban vertikal total sebesar 25,06 ton/m², sedangkan untuk beban ultimit (Qult) didapatkan sebesar 48,279 ton/m², jadi stabilitas pada terowongan dikatakan Aman.
Kata Kunci : Bendungan, Hidrologi, Terowongan Pengelak, Stabilitas Batuan
| en_US |