Show simple item record

dc.contributor.authorSasmita, Ridifa Natasya
dc.date.accessioned2025-02-12T03:31:36Z
dc.date.available2025-02-12T03:31:36Z
dc.date.issued2024-08-26
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10457
dc.description.abstractRidifa Natasya Sasmita. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. 26 Agustus 2024. Perbedaan Diskusi Tutorial Terbuka dan Tertutup terhadap Critical Thinking, Clinical Reasoning, dan Kemampuan Kognitif Mahasiswa Blok Patologi Syaraf. Pembimbing I: dr. Hj. Rizki Anisa, M. Med.Ed. Pembimbing II: dr. Rosaria Dian Lestari, M. Biomed. Pendahuluan: Terdapat tiga faktor yang dapat mendukung kompetensi seorang dokter, meliputi critical thinking, clinical reasoning, dan kemampuan kognitif. Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan ketiga kemampuan tersebut melalui metode diskusi tutorial. Terdapat dua tipe kasus pemicu (open dan close- case) dengan dua metode penyelesaian (close dan open-ended problem). Penelitian ini bertujuan sebagai evaluasi pada diskusi tutorial untuk memperbaiki metode yang belum efektif dan meningkatkan metode yang dinilai sudah baik. Metode: Desain penelitian observasional analitik memakai pendekatan cross sectional, dengan pemberian kuesioner Critical Thinking Disposition Self Rating Form, Diagnostic Thinking Inventory, dan tes kemampuan kognitif sebagai posttest pada diskusi tutorial terbuka dan tertutup. Menggunakan purposive sampling pada Blok Patologi Sistem Syaraf Pusat dan Perifer (PSSPP) dengan responden sebanyak 74 mahasiswa. Analisa data menggunakan Mann Whitney non parametrik. Hasil: Didapatkan karakteristik responden masing-masing 37 mahasiswa pada laki- laki dan perempuan, dengan mayoritas IPK 2,50-2,99 (44,6%). Didapatkan hasil tertinggi Critical thinking pada dimensi analisis (94,92%) dengan skor baik (93,2%), clinical reasoning pada dimensi flexibility in thinking (27,16%) dengan skor sangat kurang (97,3%), dan kemampuan kognitif pada dimensi C4 (93,20%) dengan skor baik (56,8%). Hasil uji Mann Whitney didapatkan Sig.= 0.220 (> 0,05) pada critical thinking, Sig.= 0.858 (> 0,05) pada clinical reasoning, dan Sig.= 0.000 (< 0,05) pada kemampuan kognitif. Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara diskusi tutorial terbuka dan tertutup terhadap kemampuan kognitif dengan hasil lebih baik pada diskusi terbuka metode close-ended problem. Kata kunci: diskusi tutorial terbuka, diskusi tutorial tertutup, critical thinking; clinical reasoning; kemampuan kognitif; Problem Based Learning (PBL).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectdiskusi tutorial terbukaen_US
dc.subjectdiskusi tutorial tertutupen_US
dc.subjectcritical thinkingen_US
dc.subjectclinical reasoningen_US
dc.subjectkemampuan kognitifen_US
dc.subjectProblem Based Learning (PBL).en_US
dc.titlePerbedaan Diskusi Tutorial Terbuka dan Tertutup Terhadap Critical Thinking, Clinical Reasoning, dan Kemampuan Kognitif Mahasiswa Blok Patologi Syarafen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record