dc.description.abstract | Kearifan lokal merupakan aset terpenting yang dimiliki setiap daerah dan
menjadi ciri khas yang membedakannya dengan daerah lain. Madura kaya akan
kearifan lokal, dimiliki oleh setiap kabupaten yang ada, baik yang bertempat di
daratan maupun kepulauan. Kajian fundamental membahas mengenai ragam kearifan
lokal (local wisdom) yang dimiliki masyarakat Madura secara universal baik berupa
kebudayaan, tradisi, dan kepercayaan masyarakat. Adapun tujuan dari penelitian ini
yaitu mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna local wisdom masyarakat Madura
dalam cerpen Rokat Tase’ karya Muna Masyari.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif.
Sumber data yang digunakan adalah cerpen Rokat Tase’ karya Muna Masyari.
Adapun hasil yang ditemukan oleh peneliti, terdapat sejumlah 29 ragam kearifan
lokal yang terhimpun pada falsafah hidup, kepercayaan dan kebudayaan yang
merupakan warisan leluhur dan masih dilestarikan hingga saat ini. Ragam tersebut
berupa rokat tase’, lagu Tonduk Majang, saronen, perahu ghitek, nyeor pote dalam
ritual pelet kandung, pelet kandung, sortana, kejhungan, odheng, karapan sapi,
tandha’, celurit, nyonson di setiap malam Jumat menjelang magrib, nganceng,
Sumber Tomangar, jimat, tenung kembalian, tari Dupplang, gentong dapur, nyebuh,
lemas, Jumiyang, batik; batik gentongan, batik kembhang saladri, batik karapan sapi,
batik mo’ramo, batik arek lancor, peribahasa etembhang pote mata lebbi bhaghus
npote tolang, kothekaan, dan pembatasan pada perempuan | en_US |