Show simple item record

dc.contributor.authorDhevi, Anggi Bhella Aullia
dc.date.accessioned2025-03-05T02:26:25Z
dc.date.available2025-03-05T02:26:25Z
dc.date.issued2024-08-23
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10889
dc.description.abstractLapis aspal beton (laston) sebagai bahan pengikat, dikenal dengan AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course). lapisan ini umumnya digunakan untuk jalan raya dengan beban lalu lintas yang cukup berat. Laston merupakan campuran dari aspal dan agregat. Bahan pengisi (filler) dalam campuran aspal beton adalah bahan yang lolos saringan No.200 (0,075 mm). Penelitian ini menambahkan limbah abu daun bambu dan semen. Dengan campuran persentase, Semen (S) dan Abu Daun Bambu (ADB) dengan kombinasi 100% (S) : 0% (ADB), 50% (S): 50% (ADB), 100% (ADB) : 0% (S), dengan variasi kadar aspal 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, 7%. Daun bambu sendiri merupakan limbah organik yang memiliki kandungan silika yang dihasilkan dari tanaman bambu, kandungan silika yang terdapat pada abu daun bambu sangat tinggi sebesar 75,90-82,86% setelah abu sekam padi yaitu sebesar 93,2% (W Fathonah dkk, 2021), maka pada penelitian ini menggunakan limbah abu daun bambu karena cocok digunakan sebagai bahan pengisi untuk menutupi rongga-rongga yang terdapat pada campuran aspal. menggunakan limbah abu daun bambu sebagai pengganti filler tambahan campuran Aspal AC-BC adalah agar dapat mengurangi limbah pada alam dan dapat menemukan alternatif pada campuran filler yang bisa lebih meminimalisir pembiayaan. Dalam penulisan ini perencanaan perkerasan lentur untuk aspal AC-BC menggunakan aspal pen. 60/70. Pada metode yang dilakukan menggunakan metode marshall. Didalam penelitian ini standar yang digunakan menggunakan Spesifikasi Bina Marga 2018. Hasil dari penelitian ini adalah Untuk mencari KAO nilai VIM variasi kadar aspal 5% = 7,07%, 5,5%= 4,48%, 6%= 3,8%, 6,5%= 3,30%, 7%= 2%, dimana nilai minimum 3% dan maksimum 5%. Nilai VMA variasi kadar aspal 5% = 16,27%, 5,5%= 15,04%, 6%= 15,52%, 6,5%= 16,17%, 7%= 16,10%, dimana nilai Minimum 14 (%). Nilai VFB variasi kadar aspal 5% = 56,54%, 5,5%= 70,26%, 6%= 75,62%, 6,5%= 79,69%, 7%= 88,20%, dimana nilai minimum 65%. Nilai Stabilitas variasi kadar aspal 5% = 1099kg, 5,5%= 1058kg, 6%= 1058kg, 6,5%= 1134kg, 7%= 1230kg, dimana nilai minimum 800 kg. Nilai Flow dengan variasi kadar aspal 5% = 3,2mm, 5,5%= 3,2mm, 6%= 3,1mm, 6,5%= 4,0mm, 7%= 4,2mm, dimana nilai minimum 2 mm dan maksimum 4 mm. Dari hasil tersebut mendapatkan nilai KAO yaitu 6,1%, sehingga untuk mencari variasi terbaik dari penambahan filler semen dan abu daun bambu dengan perbandingan 100% semen : 0% abu daun bambu, 50% semen : 50% abu daun bambu, 100% abu daun bambu : 0% semen maka nilai dari setiap variasi filler adalah VIM = 1,56%, 3,72%, dan 3,78%. VMA = 13,78%, 15,68%, dan 15,73%. VFB = 88,70%, 76,27%, dan 75,95%. Stabilitas = 1367kg, 1477kg, dan 1470kg. Flow = 3,1mm, 3,3mm, dan 3,0 mm. kadar variasi yang terbaik adalah 50% semen : 50% abu daun bambu , 100% abu daun bambu : 0% semen. Kata Kunci : AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course), Filler, Limbah Abu Daun Bambu, Marshall Testen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAC-BC (Asphalt Concrete Binder Course)en_US
dc.subjectFilleren_US
dc.subjectLimbah Abu Daun Bambuen_US
dc.subjectMarshall Testen_US
dc.titlePengaruh Limbah Abu Daun Bambu Ori Kabupaten Ngawi Sebagai Filler Pengganti pada Campuran Aspal AC-BC terhadap Karakteristik Marshallen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record