Show simple item record

dc.contributor.authorPrayudha, Dimas Septya
dc.date.accessioned2025-03-06T04:57:50Z
dc.date.available2025-03-06T04:57:50Z
dc.date.issued2024-12-28
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/10928
dc.description.abstractTeknologi dalam dunia manufaktur saat ini mengalami perkembangan yang semakin canggih, mengakibatkan permintaan produk semakin meningkat. Dari sekian banyak jenis mesin perkakas, mesin bubut salah satu yang sering digunakan dalam proses pengerjaan logam Mesin bubut konvensional merupakansalah satu mesin yang digunakan untuk membuat produk dengan cara memotong atau menyayat spesimen dengan gerak utamanya secara berputar. Segi pengoprasian mesin bubut untuk membuat produk dengan cara memotong atau menyayat spesimen dengan gerak utamanya secara berputar. Penggunaan coolant sebagai media pendingin antara benda kerja dan alat potong, tidak hanya sebagai media pendingin melainkan juga sebagai pelumas terhadap gesekan pada saat proses pengerjaan. Mata pahat carbide merupakan jenis pahat dengan berbahan material padat melalui proses yang namanya proses sintering dengan bahan pengikat serbuk karbida. Penggunaan baja ST 37 sebagai benda kerja mempunyai komposisi kimia karbon 0,5%, mangan 0,8%, dan silikon 0,3%, setara dengan baja AISI 1045. dengan kekerasan ± 170 HB dan kekuatan tarik 650–800 N/mm2 yang tidak memerlukan proses pelakuan panas sebelum digunakan. Seringnya terjadi ketidaksesuaian pada nilai kekasaran permukaan steel maka, dilakukan proses pembubutan dengan menggunakan variasi cutting fluid dan putaran spindel pada baja ST 37 dengan menggunakan mesin bubut konvesional untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan memotong spesimen sesuai ukuran yang telah ditentukan dan dilakukan proses pembubutan dengan menambah variasi cutting fluid dan rpm yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan proses pembubutan didapatkan hasil bahwa terbukti cutting fluid aloe vera dan radiator dapat mengurangi nilai kekasaran permukaan. Hasil kekasaran permukaan yang didapatkan setelah peroses pembubutan dengan cutting fluid aloe vera adalah 3.441 μm pada 700 rpm dan 2,127 μm pada 900 rpm. Adapun nilai kekasaran permukaan dengan cutting fluid radiator adalah 3,584 μm pada 700 rpm dan 2,779 μm pada 900 rpm. Hal itu disebabkan cutting fluid aloe vera adalah cutting fluid yang mempunyai nilai viskositas tinggi yang membuat nilai kekasaran permukanaan menjadi rendah dibandingkan cutting fluid radiator. putaran spindel yang tinggi juga mempengaruhi kekasaran permukaan benda kerja menjadi lebih halus. Kata Kunci: Mesin bubut, cairan pemotong, baja ST 37, pahat carbide  en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectMesin bubuten_US
dc.subjectCairan Pemotongen_US
dc.subjectBaja ST 37en_US
dc.subjectPahat carbideen_US
dc.titlePengaruh Variasi Pendingin dan Putaran Spindel dengan Pahat Carbide terhadap Kekasaran Permukaan Baja St 37 Pada Mesin Bubut Konvensionalen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record