| dc.description.abstract | Persimpangan adalah pertemuan antara dua buah jalan atau lebih, dimana pertemuan tersebut akan menimbulkan titik konflik akibat arus lalu lintas pada persimpangan. Karena ruas jalan pada persimpangan digunakan bersama-sama, maka kapasitas ruas jalan dibatasi oleh kapasitas persimpangan pada masing-masing ujungnya. Penelitian ini dilaksanakan pada simpang tiga Karangploso di Kabupaten Malang.
Dalam analisis akan dilakukan perhitungan menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2023). Dari masalah yang terjadi, maka perlu dilakukan analisis pada simpang tiga tersebut untuk mendapatkan gambaran kondisi simpang pada saat ini serta upaya untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada simpang tersebut.
Hasil analisis penelitian adalah kondisi persimpangan kurang baik, hal itu terlihat pada tundaan simpang yaitu sebesar 31,78 det/smp yang dimana Tingkat Pelayanan Simpang berada pada tingkat (LOS E). Kapasitas (C) 2632,24 smp/jam, Derajat Kejenuhan (Dj) 1,18, Peluang Antrian (PA) 56,76 m (%). Untuk tundaan simpang(T=TG-TLL yaitu sebesar 35,78 det/smp), tingkat pelayanan simpang berada pada tingkat C. Kapasitas (C) Jalan Kertanegara sebesar 3773,87 smp/jam, Jalan Pendem sebesar 3778,84 smp/jam dan Jalan Karangjuwet 3147,44 smp/jam, Derajat Kejenuhan (Dj) untuk semua simpang sebesar 0,78, Peluang Antrian (PA) Jalan Kertanegara sebesar 48,31m, Jalan Pendem sebesar 50,24m, dan Jalan Karangjuwet sebesar 60,23m (%). Untuk PKJI 2023 nilai LOS F dan setelah menggunakan Vissim LOS menjadi D.
Kata kunci : Kinerja Simpang Tak Bersinyal, Metode PKJI 2023 dan PTV Vissim | en_US |
