Show simple item record

dc.contributor.authorNur, Atika Hariani
dc.date.accessioned2025-03-15T03:13:00Z
dc.date.available2025-03-15T03:13:00Z
dc.date.issued2023-03-10
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/11283
dc.description.abstractNur Atika Hariani. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, 10 Maret 2023. Pengaruh Unit Pelayanan Pada Tingkat Stres dan Kondisi Burnout Terhadap Kualitas Tidur Tenaga Kesehatan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Pembimbing 1: dr. Rima Zakiyah, Sp.Rad Pembimbing 2: Amelia Aziz D, S.Psi, M.Psi, Psikolog Pendahuluan: Pekerjaan berhubungan dengan kesehatan atau rumah sakit mempunyai tingkat stres tinggi, apabila disertai dengan beban kerja tinggi dan menghadapi kesulitan akan rentan mengalami burnout. Tidur adalah kebutuhan utama bagi manusia, jika mengalami gangguan tidur akan mengakibatkan kinerja menurun. Tenaga kesehatan mengalami stres, burnout dan kualitas tidur buruk yang berdampak pada kesalahan dan kecelakaan kerja sehingga pasien safety tidak terlaksana. Penelitian sebelumnya oleh Lestari tahun 2014 di RSUD Kanjuruhan pada perawat di IGD didapatkan 45% mengalami stres berat dan 55% mengalami stres ringan. Penelitian yang meneliti pengaruh unit pelayanan pada tingkat stres dan kondisi burnout terhadap kualitas tidur tenaga kesehatan belum pernah dilakukan, sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan pada tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD Kanjuruhan yang terdiri atas dokter, perawat, dan apoteker (n=124). Yang dibagi tiga kelompok berdasarkan tempat kerja yakni, di unit kegawatdaruratan (n=35), unit intensif (n=31), dan rawat inap (n=58). Stres diukur dengan kuisioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS42), burnout diukur dengan Maslach Burnout Inventory (MBI), dan kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil dianalisa dengan uji komparasi chi-square dan uji korelasi spearman dan p< 0,05 dianggap signifikan. Hasil: Tenaga kesehatan yang mengalami stres di unit kegawatdaruratan sebanyak 5(2.6%), unit intensif 1(0.9%), dan rawat inap 8(3.5%). Burnout unit kegawatdaruratan 33(28.9%), unit intensif 24(21,1%), unit rawat inap 42(36,9%). Gangguan kualitas tidur pada tenaga kesehatan didapatkan 30(26,3%) di unit kegawatdaruratan, 22(19,3%) di unit intensif, dan 31(27,2%) di unit rawat inap. Hasil uji chi-square burnout p=0.027 dan kualitas tidur p=0.015 menandakan ada beda signifikan pada ketiga unit pelayanan. Sedangkan hasil uji chi-square stres p=0.646 adalah tidak ada beda signifikan pada ketiga unit penelitian. Stres berkorelasi sangat lemah dengan kualitas tidur r=0.224(p=0.016) dan burnout berkorelasi cukup kuat dengan kualitas tidur r=0.353(p=0.000). Kesimpulan: Unit pelayanan di RSUD Kanjuruhan berpengaruh pada burnout dan kualitas tidur, sedangkan pada stres tidak berpengaruh. Terdapat korelasi stres dan kondisi burnout dengan kualitas tidur tenaga kesehatan di unit pelayanan RSUD Kanjuruhan. Kata Kunci: stres; burnout; kualitas tidur; unit kegawatdaruratan; unit intensif; unit rawat inap.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectstresen_US
dc.subjectburnouten_US
dc.subjectkualitas tiduren_US
dc.subjectunit kegawatdaruratanen_US
dc.subjectunit intensifen_US
dc.subjectunit rawat inapen_US
dc.titlePengaruh Unit Pelayanan pada Tingkat Stres dan Kondisi Burnout Terhadap Kualitas Tidur Tenaga Kesehatan di Rsud Kanjuruhan Kabupaten Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record