dc.description.abstract | Firdaus Sinung Wijaya. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang. Dekokta Centella asiatica, Justicia gendarussa, dan Imperata cylindrica Memperbaiki Remodeling Jaringan Tubuli dan Pars Medularis Ginjal Tikus Model Hipertensi. Pembimbing I: Erma Sulistyowati. Pembimbing 2: Aris Rosidah
Pendahuluan: Hipertensi menyebabkan peningkatan produksi reactive oxygen species (ROS) yang memicu peningkatan stres oksidatif secara sistemik. Hal ini juga menyebabkan kerusakan pada organ ginjal sehingga terjadi remodeling berupa atrofi tubulus proksimal dan fibrosis interstitial pars medularis ginjal. Beberapa senyawa aktif dekokta Centella asiatica, Justicia gendarussa, dan Imperata cylindrica (CJI) mampu melindungi kerusakan jaringan akibat stres oksidatif pada hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan jumlah atrofi tubulus proksimal dan fibrosis interstitial pars medularis ginjal tikus hipertensi pasca pemberian dekokta CJI.
Metode: Penelitian ini menggunakan tikus hipertensi Spontaneously Hypertensive Rats (SHR) dan tikus normotensi Wistar Kyoto rats (WKY). Semua hewan coba berusia 8 (delapan) minggu dengan berat 180-200 gram yang dibagi dalam 4 (empat) kelompok: kelompok kontrol (WKY), kelompok normal diberi CJI (WKY CJI), kelompok hipertensi (SHR), dan kelompok hipertensi diberi CJI (SHR CJI). Pada kelompok normal diberi air destilasi, sedangkan kelompok perlakuan diberikan dekokta CJI dengan total dosis CJI 34,6 mg dengan rasio pemberian CJI 9:9:5,4 mg/200gBB melalui gavage lambung sehari sekali selama 5 (lima) minggu. Kemudian tikus dikorbankan dan diambil jaringan ginjal untuk pengolahan jaringan. Evaluasi jumlah atrofi tubulus dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin dan evaluasi luasan fibrosis interstitial pars medularis dengan pewarnaan Masson's Trichrome. Preparat diamati dengan mikroskop trinokuler pada perbesaran 200 kali. Analisa statistik menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji least significant difference (LSD). Dikatakan signifikan bila p<0,05.
Hasil: Jumlah atrofi tubulus proksimal pada kelompok WKY, SHR, dan SHR CJI adalah: 11.17 ± 2.13; 22.10 ± 1.05; dan 18.20 ± 1.17 per 200µm. Pemberian dekokta CJI terbukti menurunkan jumlah atrofi tubulus proksimal secara signifikan pada SHR (p 0,000). Sedangkan persentase fibrosis interstitial pars medularis pada kelompok WKY, SHR, dan SHR CJI adalah: 35.67 ± 3.07%; 56.83 ± 5.38%; dan 43.46 ± 3.44%. Pemberian dekokta CJI terbukti menurunkan fibrosis interstitial pars medularis ginjal secara signifikan pada SHR (p 0,001).
Kesimpulan: Pemberian dekokta CJI dapat menghambat remodeling ginjal berupa atrofi tubulus proksimal dan fibrosis interstitial pars medularis tikus hipertensi
Kata Kunci: Centella asiatica, Justicia gendarussa, dan Imperata cylindrica, hipertensi, remodeling ginjal | en_US |