Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetyo, Hajid Iqbal
dc.date.accessioned2025-03-22T03:19:17Z
dc.date.available2025-03-22T03:19:17Z
dc.date.issued2025-01-30
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/11509
dc.description.abstractPendahuluan: Penggunaan tanaman obat herbal sebagai terapi komplementer semakin mendapatkan perhatian karena potensinya dalam meningkatkan kesehatan dan menjadi terapi pendamping dari resep obat dokter. Kombinasi herbal daun benalu teh (Scurrula atropurpurea) dan benalu mangga (Dendrophthoe petandra) dengan rasio 3:1 (BTBM 3:1) dipilih karena efek sinergis yang terjadi pada kedua tanaman parasit tersebut. Herbal daun BTBM dalam beberapa penelitian, seperti in-silico, in-vitro, dan in-vivo telah terbukti memiliki beragam manfaat, terutama dalam menurunkan tekanan darah. Namun, keamanan konsumsi BTBM tersebut pada manusia belum pernah diteliti, sehingga penelitian uji klinik fase 1 perlu dilakukan yang direpresentasikan oleh profil trombosit dan leukosit. Metode: Penelitian uji klinik fase 1 dilakukan pada 28 individu sehat di Malang yang memenuhi kriteria inklusi, lalu dibagi menjadi dua kelompok: kelompok placebo (n=13) dan kelompok BTBM 3:1 (n=15) dengan dosis harian 560 mg BT serta 187 mg BM selama 15 hari. Konsumsi oral BTBM 3:1, vital sign, dan keluhan saat periode perlakuan dimonitor setiap pagi hari di masing-masing rumah responden. Pengambilan data yang berupa sampel darah dilakukan pada saat sebelum (pre-test) dan setelah penelitian (post-test). Data dianalisa dengan Wilcoxon signed-rank test dan dianggap signifikan jika p<0,05. Hasil: Tidak ada perubahan yang signifikan pasca pemberian BTBM 3:1 pada parameter jumlah trombosit dan leukosit, PDW, serta hitung jenis leukosit (p>0,05). Hal ini menjadi bukti bahwa pemberian kombinasi herbal tersebut aman dan dapat ditoleransi dengan baik pada individu sehat, dengan potensi minimal untuk efek fisiologis yang merugikan. Meskipun perubahan tiap parameter tidak terlalu mencolok, terdapat penurunan jumlah trombosit pada wanita sehat sebesar 14,5 x 103/µL (p 0,624), leukosit pada pria maupun wanita sehat sebesar 0,59 x 103/µL (p 0,31) dan 0,58 x 103/µL (p 0,208), serta hitung jenis leukosit (p>0,05). Peningkatan nilai PDW terlihat pada pria dan wanita sehat sebesar 0,25 x 103/μL (p 0,93) dan 0,89 x 103/μL (p 0,482). Simpulan: Pemberian BTBM 3:1 aman dilakukan karena tidak menunjukkan perubahan yang berarti pada responden sehat terhadap parameter jumlah trombosit dan leukosit, PDW, serta hitung jenis leukosit.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectScurrula atropurpurea BI. Dansen_US
dc.subjectDendrophthoe petandraen_US
dc.subjectprofil trombositen_US
dc.subjectprofil leukositen_US
dc.subjectuji klinik fase 1en_US
dc.titlePengaruh Pemberian Daun Benalu Teh (Scurrula Atropurpurea (Bl.) Dans) Dan Benalu Mangga (Dendrophthoe Petandra) 3:1 Terhadap Jumlah Serta Morfologi Trombosit Dan Leukosit Pada Individu Sehat Di Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record