dc.description.abstract | Pendahuluan: Permasalahan gizi masih menjadi masalah utama di dunia
terutama di Indonesia. Indonesia mengalami penurunan presentasi anak yang
berusia 6-12 bulan dengan gizi baik. Penurunan ini diduga disebabkan oleh faktor
pengetahuan ibu dan pola pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang
berdampak pada status gizi bayi. Oleh sebab itu perlu penelitian lanjutan tentang
pengaruh pengetahuan ibu dan pola pemberian makanan pendamping ASI
terhadap status gizi bayi 6-12 bulan di Pujon, Malang.
Metode: Desain deskriptif-analitik pendekatan cross-sectional. Pengambilan data
primer dilaksanakan di desa Pandesari, Madiredo, Tawangsari Kecamatan Pujon,
Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan di 14 wilayah posyandu
dan secara door to door. Terdapat 95 responden yang memenuhi kriteria inklusi
dan penelitian ini dilakukan pada satu waktu tanpa melakukan follow up.
Instrumen penelitian adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas
dengan hasil valid dan reliabel (r hitung>r tabel). Analisa data penelitian
menggunakan rank Spearman dan uji Kruskall Wallis dengan tingkat signifikasi
p lebih dari 0,05.
Hasil: Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu adalah cukup (56,8%) dan tidak
terdapat signifikansi antara pengetahuan ibu terhadap status gizi bayi 6-12 bulan
dengan nilai p 0,129. Didapatkan pola pemberian MPASI yang baik (50,5%) dan
terdapat hasil signifikan pada pola pemberian MPASI terhadap status gizi bayi 6-
12 bulan dengan nilai p 0,006 dan 0,281.
Kesimpulan: Status gizi bayi usia 6-12 bulan lebih dipengaruhi oleh pola
pemberian MPASI dan tidak dipengaruhi oleh pengetahuan Ibu | en_US |