dc.description.abstract | Manusia dapat menggunakan wacana sebagai alat berkomunikasi dan saling
bertukar informasi. Wacana dalam konteks ini berarti lebih luas dari sekedar
sebuah bacaan. Proses komunikasi melibatkan seorang pesapa dan penyapa.
Pesapa dalam teks wacana tulis adalah seorang pembaca, sedangkan dalam
wacana lisan adalah seorang pendengar. Penyapa dalam sebuah wacana tulis
adalah penulis, sedangkan dalam sebuah wacana lisan adalah pembicara. Penulis
sebuah iklan terkenal senang bermain dengan kata-kata. Dalam iklan makanan di
media sosial instagram, dijumpai penggunaan diksi yang beragam. Pilihan kata
atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu.
Selain diksi, dalam iklan makna kalimat dalam iklan juga berpengaruh. Persoalan
makna merupakan sebuah persoalan yang menarik dalam kehidupan sehari-hari,
seperti halnya dengan sebuah reklame yang dipasang di tepi jalan, iklan-iklan di
televisi, sampai kata-kata yang tertera pada peraturan di jalan, hal ini terdapat
kata-kata yang setiap orang berbeda dalam penafsirannya.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) pemilihan diksi Bahasa
Jawa dan Bahasa Indonesia yang digunakan di instagram untuk memengaruhi
pembeli, (2) struktur kalimat narasi iklan makanan di instagram untuk
memengaruhi pembeli. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif
dengan metode deskriptif. Data hasil dari penelitian ini berbentuk sebuah
penjelasan atau deskripsi data hasil penelitian secara aktual tanpa menggunakan
teknik statistik atau angka, selanjutnya data dianalisis dengan teknik kualitatif.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan makanan di
instagram. Data penelitian ini merupakan data verbal, karena bentuk
penyampaiannya secara tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan dokumentasi iklan makanan di instagram yang
berupa kalimat-kalimat yang digunakan penulis untuk iklan makanan di
instagram. Langkah-langkah menganalisis data antara lain: (1) pengumpulan data,
(2) reduksi data yang meliputi identifikasi data dan klasifikasi data, (3) penyajian
data, (4) penarikan kesimpulan sementara, dan (5) penarikan kesimpulan akhir.
Untuk pengecekan keabsahan temuan data, peneliti membaca dan menyimak
berulang-ulang data yang sudah terkumpul, supaya mendapatkan data yang valid.
Hasil analisis data, paparan data, dan temuan data menunjukkan hal-hal
berikut ini: (1) Penggunaan diksi dalam kalimat di iklan instagram yang berupa
slang dan akronim digunakan oleh penulis iklan agar terlihat lebih santai (tidak formal), karena penggunaan slang dan akronim dalam iklan makanan tersebut
merupakan kata baru dan yang populer di masyarakat, khususnya kalangan
remaja. Kata umum dan kata khusus digunakan penulis untuk menarik minat
warganet atau konsumen karena menggunakan bahasa sehari-hari, akan tetapi
pada penggunaan kata khusus pada iklan di perjelas, agar pembaca mengerti
maksud dari iklan makanan tersebut. Diksi yang digunakan dalam iklan
merupakan diksi yang sedang populer di masyarakat, khususnya para remaja, dan
penggunaannya hanya sementara, karena seiring dengan berjalannya waktu, diksi
tersebut akan tergantikan dengan diksi yang lebih mutakhir. (2) Kalimat narasi
yang digunakan dalam iklan makanan di instagram berupa campur kode, alih
kode, dan makna konotatif. Penggunaan campur kode dan alih kode dalam iklan
dimaksudkan agar warganet akrab dengan produk makanan yang diiklankan.
Diksi iklan makanan di instagram menggunakan kosa kata informal, santai, dan
menggunakan bahasa sehari-hari yakni bahasa lisan yang dituliskan. Penggunaan
makna konotatif dalam iklan yaitu untuk memengaruhi dan meyakinkan warganet
untuk membeli makanan yang diiklankan di instragram, khususnya bagi milenial
atau warganet remaja. | en_US |