dc.description.abstract | Pendahuluan : Masalah gizi anak di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 2017 sampai 2018 jumlah status gizi
buruk 3,9% dan gizi kurang 13,8%. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang angka status gizi buruk meningkat
0,90% tahun 2013. Hasil survey Puskesmas Pujon tahun 2015 balita stunting di Kecamatan Pujon 31,5%.
Pemberian ASI ekskluif dapat meningkatkan status gizi balita sehingga pertumbuhan dan perkembangannya
optimal. Baru sekitar 29,5% balita 0-6 bulan di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif. Masalah gizi dapat
disebabkan faktor lain seperti kurangnya pengetahuan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan
antara pemberian ASI eksklusif dan pengetahuan ibu terhadap status gizi balita 0-6 bulan.
Metode : Penelitian dengan studi cross sectional. Responden ibu yang memiliki balita usia 0-6 bulan di Kecamatan
Pujon Kabupaten Malang. Penelitian mdengan data primer, meminta responden untuk mengisi kuesioner penelitian
secara langsung saat pelaksanaan Posyandu. Data dianalisis menggunakan uji korelasi spearman dengan tingkat
signifikansi p<0,05 dilanjutkan dengan uji chi square, odds ratio dan fisher exact test.
Hasil : Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dan pemberian ASI eksklusif (p=0,001) dan ibu yang
memiliki pengetahuan yang baik cenderung memberikan ASI eksklusif 8,778 kali dibanding ibu dengan pengetahuan
kurang. Namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dan status gizi (p=0,087) begitupun
dengan pemberian ASI dan status gizi tidak terdapat hubungan yang signifikan (p= 0,289).
Kesimpulan : Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan ibu dan pemberian ASI yaitu ibu pengetahuan
baik cenderung memberikan ASI secara eksklusif , namun tidak terdapat hubungan signifikan antara pemberian
ASI dan pengetahuan ibu terhadap status gizi. | en_US |