dc.description.abstract | Pendahuluan: Nefropati diabetik adalah bentuk komplikasi mikrovaskuler yang ditandai kerusakan fungsi ginjal
secara progresif akibat Diabetes Mellitus (DM). Rimpang jahe (Zingiber officinale) dan biji kedelai (Glycine max)
adalah herbal yang digunakan sebagai alternatif antidiabetes dan komplikasinya, namun penelitian tentang
kombinasi keduanya masih sedikit dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek biji kedelai,
rimpang jahe, dan kombinasinya terhadap diabetik nefropati dengan mengamati kadar malondialdehida ginjal dan
diameter ginjal pada tikus DM.
Metode: Penelitian ini menggunakan tikus sprague dawley dibagi menjadi 2 kelompok kontrol dan 4 kelompok
perlakuan. Hewan coba diinduksi dengan diet tinggi lemak fruktosa (DTLF) dan streptozotocine 25 mg/kgBB
intraperitoneal (i.p) multiple dose. Sari biji kedelai 5000 mg/kgBB, sari rimpang jahe 500 mg/kg BB, kombinasi
kedelai jahe 1 (delja 1) 2500 : 250 mg/kgBB dan kombinasi delja 2 5000 : 500 mg/kgBB diberikan per oral selama
30 hari. Kadar MDA Ginjal diukur dengan MDA microplate reader dan diameter glomerulus diukur mengunakan
mikroskop trinokuler dengan panjang garis tengah glomerulus. Analisis data menggunakan one way ANOVA dan
uji LSD dengan nilai signifikansi p<0,05.
Hasil: Pemberian sari biji kedelai, rimpang jahe, kombinasi delja 1 dan 2 menurunkan kadar malondialdehida
ginjal berturut-turut sekitar 60%, 20%, 10% dan 50% dibandingkan kelompok kontrol positif (p<0,05). Diameter
glomerulus diturunkan sekitar 10-20% pada kelompok kedelai, jahe, delja 1 dan delja 2 dibandingkan kelompok
kontrol positif (P<0,05). Sementara induksi DM pada kelompok kontrol positif meningkatkan kadar
malondialdehida ginjal dan diameter glomerulus berturut-turut sekitar empat kali lipat dan 30% dibandingkan
kelompok kontrol normal (p<0,05).
Kesimpulan: Pemberian sari biji kedelai, rimpang jahe dan kombinasinya menurunkan kadar malondialdehida
ginjal dan diameter glomerulus tikus model DM tipe II. | en_US |