Show simple item record

dc.contributor.authorYaqin, Ainul
dc.date.accessioned2021-12-14T02:59:42Z
dc.date.available2021-12-14T02:59:42Z
dc.date.issued2021-06-13
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/2748
dc.description.abstractStruktur baja merupakan suatu alternative yang memiliki keuntungan dalam pembangunan Gedung dan struktur yang lainnya baik dalam skala kecil maupun besar. Dengan demikian material baja juga memiliki beberapa kelebihan yang signifikan jika dibandingkan dengan bahan kontruksi lainnya seperti beton konvensional. Seperti pada proyek pembangunan Terminal Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Nusa Tenggara Barat. Dalam pembangunan proyek ini menggunakan kontruksi yang terbuat dari baja dengan model Gable Frame.. terminal bandara ini mempunyai 2 lantai dengan bentang 38,5 meter dan lebar 64 meter dan tinggi 9 meter. pada standar perencanaan menggunakan SNI 03,-1726,-,2002,dan PPBBI 1984. Hasil perhitungan menggunakan pemodelan portal 2D dengan menggunakan aplikasi STAADPRO V8i Bentley . Pembebanan Kuda-Kuda Pada Metode ASD di dapat nilai : Beban Mati = 95,28 kg, Beban Hidup = 95,1 kg , Beban Angin Tekan = 0 kg, Beban Angin Hisap = -12 kg, sedangkan Pembebanan Kuda-Kuda Pada Metode LRFD di dapat nilai : Beban Mati = 95,28 kg, Beban Hidup = 187,93 kg, Beban Angin Tekan : 0 kg, Beban Angin Hisap = -12 kg. Dimensi balok dan kolom untuk metode ASD adalah balok dengan profil WF : 300 x 150 x 6,5 x 9 dan untuk kolom dengan profil WF : 300 x 300 x 10 x 15, sedangkan Dimensi balok dan kolom untuk metode LRFD adalah balok dengan profil WF : 300 x 150 x 5,5 x 8 dan untuk kolom dengan profil WF : 300 x 150 x 5,5 x 8. Pondasi tiang pancang menggunakan diameter 30 cm dengan penulangan pokok D16, sengkang D12. Untuk pembuatan satu struktur Gable Frame dengan menggunakan metode Allowable Stress Design (ASD) dibutuhkan total berat baja sebesar 3195,452 kg untuk setiap strukturnya. Sedangkan dengan menggunakan metode Load and Resistance Factor Design cukup membutuhkan total berat baja 1886,91 kg untuk setiap strukurnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode LRFD lebih ekonomis, dengan memberikan perbedaan sebesar 144,19 %. Kata Kunci : Studi Perbandingan, ASD, LRFD, Struktur Bajaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTeknik Sipilen_US
dc.subjectStudi Perbandinganen_US
dc.subjectASDen_US
dc.subjectLRFDen_US
dc.subjectStruktur Bajaen_US
dc.titleStudi Perbandingan Struktur Baja Pada Pembangunan Terminal Bandara Bima dengan Metode ASD (Allowable Stress Design) dan Metode LRFD (Load And Resistance Factor Design)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record