dc.description.abstract | Pendahuluan: Bisul (folikulitis, furunkel, dan karbunkel) adalah pioderma akibat infeksi bakterial Staphylococcus aureus yang membutuhkan pengobatan anti bakteri yang penggunaannya melalui swamedikasi. Karakteristik sosiodemografi dan pengetahuan penderita bisul mempengaruhi swamedikasi pada masyarakat. Sekarang ini belum diketahui bagaimana hubungan karakteristik sosiodemografi dan tingkat pengetahuan dengan swamedikasi penyakit bisul. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik sosiodemografi dan tingkat pengetahuan dengan swamedikasi penyakit bisul.
Metode: Penelitian deskriptif analitik ini menggunakan kuesioner pada individu yang pernah (kelompok uji n=167 responden) dan belum pernah (kelompok kontrol n=128 responden) mengalami bisul. Data diambil melalui metode cross sectional. Karaktersitik swamedikasi usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan serta tingkat pengetahuan baik, sedang dan buruk dianalisa dengan Chi Square. Dikatakan bermakna apabila p <0.05.
Hasil: Tidak terdapat hubungan jenis kelamin (p 0.466 dan 0.888), usia (p 0.336 dan 0.682), pendidikan (p 0.765 dan 0.633), pekerjaan (p 0.672 dan 0.56), dan pendapatan (p 0.782 dan 0.908) pada kelompok kontrol dan uji. Tetapi pada kelompok kontrol dan uji didapatkan perbedaan tingkat pengetahuan swamedikasi (p 0,001) dan ketepatan swamedikasi (p 0.000).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan swamedikasi dan ketepatan antara kelompok kontrol dan kelompok uji namun karakteristik sosiodemografi tidak berhubungan terhadap tingkat pengetahuan swamedikasi pada penyakit bisul masyarakat Kota Malang
Kata Kunci: Sosiodemografi, Swamedikasi, Tingkat Pengetahuan, Bisul, Kota Malang. | en_US |