| dc.description.abstract | Membina keluarga yang berkarakterkan Islami dalam ikatan pernikahan harus dibangun dengan pondasi ajaran Islam yang kokoh,karena sebuah pernikahan merupakan perjanjian yang kuat , suatu ikatan hubungan yang sangat suci, anjuran ajaran Islam dan suatu keterpanggilan dalam fitrah manusia. Melalui pernikahan akan timbul rasa saling mencintai dan menyayangi serta ketentraman. Pernikahan juga mempersatukan hati yang dulu dipisahkan oleh waktu dan jarak serta melahirkan suatu generasi penerus.
Menurut hukum islam, perceraian itu hukumnya mubah tapi dibenci oleh Allah SWT. Namun fakta yang terjadi pada masyarakat kecamatan Purworejo banyak sekali keluarga yang mengalami hidup tidak harmonis sehingga berujung suatu perceraian. Adapun faktor - faktor yang mengakibatkan perceraian masyarakat Purworejo adalah faktor ekonomi, miskin pemahaman tentang agama, rendahnya pendidikan, dan lain sebagainya, sehingga terjadi suatu perceraian. Belum lagi tayangan infotainment, aplikasi-aplikasi gadget yang tidak edukatif memiliki pengaruh besar dalam peran peningkatan angka perceraian lantaran pasangan suami istri meniru gaya hidup artis dalam negeri maupun luar negeri. Dan masih banyak lagi penyebab terjadinya perceraian misalnya kekerasan rumah tangga, nikah di bawah umur, poligami, perbedaan agama, jarak suami istri terlalu jauh. faktor jarak intelektual antara pasutri sangat jauh, perbedaan sosial, ketidaksesuaian akibat keras kepala, faktor ekonomi, politik, budaya, perselingkuhan akibat orang ketiga, terkena pidana dan cacat fisik. Menurut data statistik tingkat perceraian masyarakat Kecamatan Purworejo tahun 2020 turun 14% dibandingkan dengan perceraian masyarakat Kecamatan Purworejo tahun 2019.
Berdasarkan fakta di atas, maka untuk mengatasi suatu permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi kehidupan keluarga yang tidak harmonis di masyarakat kecamatan Purworejo maka peran Kantor Urusan Agama kecamatan Purworejo dalam membentuk keluarga sakinah untuk warga kecamatan Purworejo sangat diperlukan sekali. Karena kantor urusan agama kecamatan Purworejo berperan sebagai instansi induk yang mengatasi segala hal yang berhubungan dengan masalah pernikahan.
Dari latar belakang penelitian diatas maka peneliti memiliki fokus penelitian, yakni tentang strategi yang dilakukan oleh KUA kecamatan Purworejo Kota Pasuruan dalam membentuk keluarga sakinah dan faktor yang mendukung dan menghambat peran pembentukan keluarga sakinah di KUA kecamatan Purworejo Kota Pasuruan.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi yang dilakukan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan dalam membentuk keluarga sakinah dan untuk mendeskripsikan faktor yang mendukung dan menghambat peran pembentukan keluarga sakinah di KUA kecamatan Purworejo Kota Pasuruan. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas penelitian dilakukan jenis penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode interview dan observasi.
Dalam penelitian ini, didapatkan hasil temuan penelitian bahwasannya strategi KUA kecamatan Purworejo Kota Pasuruan dalam membentuk keluarga sakinah ada 3, yakni : (1) Memberikan bimbingan sebelum pernikahan dengan memberi pengertian tentang perjalanan pernikahan ,membentuk keluarga sakinah, solusi menghadapi suatu gejolak dalam rumah tangga, dan mensosialisasikan kepada tiap calon pengantin bahwasaanya di KUA Purworejo Kota Pasuruan membuka konseling tentang problematika keluarga setiap hari senin sampai jum’at tanpa dipungut biaya;(2) Penghulu membantu melakukan mediasi dan mencegah keluarga yang menginginkan perceraian antara pasutri dengan sebaik-baiknya di Kantor Urusan Agama Purworejo terdahulu sebelum melakukan mediasi di pengadilan agama Pasuruan;(3) Melaksanakan rutinan pengajian tentang pembentukan keluarga sakinah serta mengenalkan fungsi KUA sebenarnya dalam urusan keluarga terhadap masyarakat dan instansi-instansi pemerintahan 2 kali perminggu.
Faktor-faktor yang mendukung peran KUA Purworejo dalam membentuk keluarga sakinah yakni adanya dukungan dari instansi pemerintah, sarana prasarana yang memadai, tokoh masyarakat, lembaga kemasyarakatan yang memiliki visi misi yang sama, masyarakat dan lingkungan sosial sehingga bisa berjalan dengan baik, sedangkan faktor-faktor penghambat peran KUA Purworejo dalam membentuk keluarga sakinah yakni Masih banyak masyarakat yang belum mengerti keberadaan program KUA yang sebenarnya, keterlambatan masyarakat dalam mengajukan problematika rumah tangga, peminat masyarakat dalam mengikuti pengajian kurang merata khususnya pasutri muda karenakan kesibukan yang padat, adanya miskomunikasi antara petugas KUA dengan Calon Pengantin dalam pelaksanaan Pra Nikah, dan adanya kecelakaan (hamil di luar nikah) sehingga petugas KUA harus menyegerakan dan mendahulukan untuk nikah.
Hal – hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu bagi Petugas KUA Purworejo Kota Pasuruan perlu adanya sanksi dengan ditahannya akta nikah calon pengantin oleh pihak KUA sampai calon pengantin mengikuti penasehatan pasca nikah apabila calon pengantin tidak mau mengikuti kegiatan penasehatan pra nikah dan bagi seluruh pasangan suami istri Kecamatan Purworejo agar lebih percaya kepada Petugas KUA untuk membantu memecahkan permasalahan keluarga dan menyegerakan lapor ke petugas KUA apabila terjadi permasalahan dalam rumah tangga agar cepat terselesaikan serta dapat menjalin hubungan pasutri yang lebih baik lagi serta bagi masyarakat Kecamatan Purworejo agar lebih giat lagi mengikuti pengajian-pengajian rutinan supaya dekat kepada Allah SWT sehingga hati ruhaninya dapat menjadi tenang dan terbentuk keluarga yang sakinah. Kata Kunci : Peran KUA, Pembentukan, Keluarga Sakinah | en_US |
