Show simple item record

dc.contributor.authorFida, Shafwatul
dc.date.accessioned2022-03-19T02:03:30Z
dc.date.available2022-03-19T02:03:30Z
dc.date.issued2021-09-13
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3219
dc.description.abstractPendahuluan: Patofisiologi katarak diabetik berkaitan dengan stres osmotik dan stres oksidatif di lensa akibat akumulasi sorbitol dengan peningkatan aktivitas enzim Aldose Reductase (AR) dan penurunan enzim Glutathione Reductase (GR). Daun sirsak (Annona Muricata L.) memiliki kandungan aktif golongan flavonoid, tanin dan alkaloid yang bermanfaat sebagai antioksidan, namun mekanisme sebagai terapi preventif katarak diabetik belum diketahui. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mekanisme senyawa aktif ekstrak etanol daun sirsak dalam inhibisi AR dan aktivasi GR secara in silico. Metode: Uji in silico ini terbagi menjadi dua tahap yaitu molecular docking untuk memprediksi afinitas senyawa aktif daun sirsak terhadap AR dan GR dibandingkan kontrol obat Epalrestat dan Ascorbid acid dengan parameter energi ikatan bebas (ΔG), konstanta inhibisi (Ki), ikatan hidrogen pada residu asam amino dan luas interaksi permukaan. Kedua, uji senyawa aktif daun sirsak dengan pkCSM online tool untuk memprediksi sifat fisikokimia memakai aturan Lipinski rule of five, prediksi farmakokinetik dan toksisitas (ADMET:absorbsi, distribusi, metabolisme ekskresi dan toksisitas). Hasil: Berdasarkan parameter molecular docking, senyawa aktif yang diprediksi memiliki afinitas tinggi terhadap AR dibandingkan Epalrestat adalah annoionol A, chlorogenic acid, coclaurine, coreximine, dan quercetin 3-O-rutinoside. Adapun senyawa aktif yang mempunyai afinitas tinggi dibandingkan Ascorbid acid ialah quercetin 3-O-rutinoside, kaempferol 3-O-rutinoside, annoionoside, stepharine, dan xylopine. Senyawa aktif yang memiliki kemiripan sifat fisikokimia dan farmakokinetik dengan kontrol Epalrestat maupun Ascorbid acid dengan memenuhi Lipinski rule of Five, diabsorsi baik di intestinal, tidak menembus blood brain barrier, dimetabolisme dan diksresikan sempurna, serta tidak bersifat hepatotoksik ialah epicatechine, quercetin, anonaine, annoionol A, annoionol B, dan vomifoliol. Kesimpulan: Senyawa aktif daun sirsak diprediksi memiliki afinitas yang tinggi terhadap penghambatan enzim AR dan aktivasi enzim GR secara in silico, serta diprediksi memiliki kemiripan sifat fisikokimia dan farmakokinetik dengan kontrol Epalrestat maupun Ascorbid acid secara in silico. Kata Kunci: Annona muricata L., Aldose Reductase, Glutathione Reductase, Katarak Diabetik, In silico en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAnnona muricata L.en_US
dc.subjectAldose Reductaseen_US
dc.subjectGlutathione Reductaseen_US
dc.subjectKatarak Diabetiken_US
dc.subjectIn silico en_US
dc.titleStudi In Silico Senyawa Aktif Daun Sirsak (Annona Muricata L.) pada Aldose Reductase dan Glutathione Reductase untuk Menghambat Katarak Diabetiken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record