dc.description.abstract | Pendahuluan: Penurunan angka sensitivitas antibiotik terhadap bakteri memerlukan alternatif yang memiliki potensi besar sebagai agen antibakteri yaitu kombinasi antibiotik dengan bahan aktif herbal yang memiliki efek sinergis. Bawang putih (Allium sativum L.) memiliki sejumlah bahan aktif yang berpotensi menghambat pertumbuhan dari S. aureus sehingga perlu dilakukan metode fraksinasi melalui proses partisi untuk memisahkan senyawa aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk interaksi pada kombinasi vankomisin dengan fraksi n-Heksana, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. dalam menghambat pertumbuhan S. aureus.
Metode: Untuk mengetahui bentuk interaksi dilakukan uji Zone of Inhibition (ZOI) pada kombinasi antibiotik dengan herbal dalam mengambat S. aureus. Zona bening yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong dalam satuan mm menurut Kirby-Bauer of Susceptibility, dianalisa menggunakan SPSS dan di interpretasikan berdasarkan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST).
Hasil: Hasil uji ZOI kombinasi vankomisin dengan fraksi n-Heksana yaitu 25,33 ± 1,95 mm dengan bentuk interaksi additif. Hasil uji ZOI kombinasi vankomisin dengan fraksi etil asetat yaitu 33,15 ± 2,41 mm dengan bentuk interaksi sinergis. Hasil uji ZOI kombinasi vankomisin dengan fraksi air yaitu 23,98 ± 0,75 mm dengan bentuk interaksi not distinguishable. Hasil uji ZOI vankomisin dosis tunggal yaitu 20,75 ± 0,82 mm – 24,33 ± 0,97 mm. Hasil uji ZOI vankomisin dosis ganda yaitu 24,00 ±1,15 mm – 26,18 ± 0,50 mm.
Kesimpulan: Kombinasi vankomisin dengan fraksi etil asetat memiliki bentuk interaksi sinergis.
Kata Kunci: Allium sativum L., Vankomisin, Staphylococcus aureus, Zone of Inhibition (ZOI), Kombinasi Antibiotik dan Herbal | en_US |