dc.description.abstract | Limbah cair merupakan permasalah lingkungan yang sering kali terjadi yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan industri. Pengolahan limbah cair dapat meminimalisir pencemaran yang terjadi akibat dari limbah tersebut, serta dapat menurun kadar bahan pencemar yang ada. Kriteria air yang dapat digunakan untuk memenuhi kegiatan sehari-hari adalah air yang tidak memiliki rasa, tidak berbau, dan tidak berwarna. Dalam penelitian ini parameter yang digunakan adalah keasaman (pH), turbidity (kekeruhan), suhu, BOD, COD, Nitrat, dan Fosfat. Untuk mengatasi pencemaran ini akan dilakukan proses fitoremediasi dan aerasi. Dalam proses fitoremediasi digunakan tiga tanaman diantaranya, Eceng gondok (Eichornia Crassipes), Apu-apu (Pistia Stratiotes), dan Teratai (Nympaea sp.). Penelitian ini menggunakan teknologi Internet of Things (IoT) dan menggunakan aplikasi Blynk yang digunakan untuk memonitor air limbah selama proses fitoremediasi dan aerasi berlangsung. Hasil dari penelitian ini diantaranya, penurunan kadar pH sebesar 7-8 dan kadar COD mengalami penurunan menggunakan Eceng Gondok 41,55%, Apu-apu 32,77%, Teratai 32,91%. Penurunan kadar BOD menggunakan Eceng Gondok 37,82%, Apu-Apu dan Teratai 31,54%. Penurunan kadar Fosfat menggunakan Eceng Gondok, Apu-apu, dan Teratai 3,55%. Penurunan kadar Nitrat menggunakan Eceng Gondok 13,83%, Apu-apu 9,61%, Teratai 19,61%.
Kata kunci: Keasaman, Turbidity, Limbah Cair Irigasi, Internet of Things (IoT) | en_US |