dc.description.abstract | Masalah mendasar yang menjadi perhatian pada guru kelas III SDN
Bakalankrajan II pada pembelajaran Bahasa Indonesia adalah rendahnya
kemampuan siswa dalam menulis karangan. Hal tersebut ditandai antara lain oleh
rendahnya kemampuan siswa dalam menemukan ide yang akan dituliskannya ke
dalam bentuk karangan sehingga karangan yang ditulis hanya seadanya, hanya
terdiri atas 4-5 kalimat. Berdasarkan hasil observasi diketahui, masih banyak
siswa yang mengalami kesulitan ketika mengarang. Kesulitan itu antara lain: (1)
Kurang dapat memunculkan atau mengungkapkan ide dan kemudian
menuangkannya ke dalam bentuk karangan, (2) Kurang dapat menggunakan dan
memilih kata dalam menuangkan buah pikirnya, (3) Kurang dapat merangkai
kata-kata menjadi kalimat dan menyusunnya ke dalam karangan yang utuh, (4) Isi
kalimat relatif tidak menggambarkan topik, (5) Kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain tidak berkesinambungan, paragraf yang satu dengan paragraf yang lain
tidak koheren, (6) Kurang memperhatikan ejaan dan tanda baca dalam karangan.
Ada dua masalah yang menjadi fokus penelitian, yaitu:
(1) Bagaimanakah penggunaan media kartun strip dapat meningkatkan proses
beajar menulis karangan siswa kelas III SDN Bakalankrajan II?, (2)
Bagaimanakah penggunaan media kartun strip dapat meningkatkan hasil belajar
menulis karangan siswa kelas III SDN Bakalankrajan II? Sedangkan tujuan dari
penelitiaan ini adalah: (1) Mendeskripsikan penggunaan media kartun strip dalam
meningkatkan proses belajar menulis karangan siswa kelas III SDN
Bakalankrajan II, (2) Mendeskripsikan penggunaan media kartun strip dalam
meningkatkan hasil belajar menulis karangan siswa kelas III SDN Bakalankrajan
II.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.
Prosedur pelaksanaan penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan dan
pencarian data. Selanjutnya, dilakukan prosedur-prosedur: (1) Penyusunan
perencanaan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Rengamatan, (4) refleksi. Tahap
kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini Pertama, peneliti melakukan kajian
pustaka. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan deskripsi teori,
menemukan masalah penelitian menjadi rumusan operasional. Kedua,
mengumpulkan data. Untuk mendapatkan data, peneliti menggunakan instrumeninstrumen
pengumpul data. Ketiga, peneliti melakukan analisis data dengan
melakukan kegiatan: (1) Telaah data, (2) Reduksi data, (2) Penyajian data, (3)
Analisis data, dan (5) Interpretasi data dan (6) Verifikasi data (penarikan
kesimpulan). Data diperoleh melalui (1) Observasi, (2) Catatan lapangan, (3)
Dokumen, (4) Wawancara. Lokasi penelitian di SDN Bakalankrajan II yang
berlokasi di Jl. Pelabuhan Ketapang I/ No. 1 Malang. Kelas yang digunakan
sebagai subjek penelitian adalah kelas III.
Penggunaan media kartun strip dalam meningkatkan proses belajar
menulis karangan siswa kelas III SDN Bakalankrajan II Malang dilakukan melalui
tahapan kegiatan pembelajaran kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup
pada pertemuan ke-1 dan pertemuan ke-2 pada siklus I dan siklus II. Pada
pertemuan ke-1 siklus I, kartun strip dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam membuat kata berdasarkan gambar dan membuat kalimat menggunakan
kata yang telah dibuat. Pada pertemuan ke-2, kartun strip dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf. Pada siklus
II pertemuan ke-1, kartun strip sebagai media dapat meningkatkan kemampuan
siswa menyusun karangan yang utuh. Pada siklus II pertemuan ke-2 guru
menggunakan kartun strip sebagai media acuan siswa untuk membuat karangan
utuh hasil dari pengembangan setelah melihat gambar. Hal tersebut dapat
meningkatkan proses belajar siswa dalam menulis karangan utuh. Beberapa
kegiatan tersebut diawali dengan penyusunan perencanaan yang matang di setiap
siklus. Pada setiap siklus dilakukan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Penggunaan media kartun strip terbukti mampu meningkatkan hasil belajar
siswa dalam menulis karangan. Pada siklus I pertemuan ke-1 nilai rata-rata
kemampuan siswa menulis karangan mencapai 76,5. Pada pertemuan ke-2
menurun menjadi 66,8. Pada siklus II pertemuan ke-1 nilai rata-rata kemampuan
siswa dalam menulis karangan mencapai 80,3 sedangkan pada pertemuan ke-2
nilai rata-rata kemampuan siswa dalam menulis karangan meningkat menjadi
88.9. Selain itu aktivitas belajar, kreativitas, interaksi dan rasa senang siswa dalam
belajar juga mengalami peningkatan di setiap siklusnya. | en_US |