Pengaruh Pemberian Obat Herbal Terstandar Momordica charantia pada Aktivitas Antibiotik Klindamisin dan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus

Show simple item record

dc.contributor.author Utari, Muhamad Hudaya Setio
dc.date.accessioned 2022-04-09T02:15:31Z
dc.date.available 2022-04-09T02:15:31Z
dc.date.issued 2021-11-23
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3567
dc.description.abstract Pendahuluan: Obat Herbal Terstandar (OHT) buah pare (Momordica charantia) merupakan salah satu produk obat herbal yang diklaim bermanfaat sebagai terapi antidiabetes, namun juga memiliki potensi antibakteri yakni sebagai adjuvan antibiotik. Terapi kombinasi herbal dan antibiotik dapat menimbulkan interaksi farmakokinetik seperti sinergis, aditif, potensiasi, not-distinguishable, dan antagonis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antibakteri pada kombinasi produk OHT M. charantia dengan klindamisin dan amoksisilin pada koloni Staphylococcus aureus. Metode: Penelitian dilakukan secara in vitro yang mengkombinasikan herbal dengan antibiotik terhadap koloni S. aureus. Produk OHT M. charantia dilarutkan dengan metanol berdasarkan lima variasi dosis: 200.000, 100.000, 50.000, 25.000 dan 12.500 ppm. Kemudian melakukan uji kombinasi dengan klindamisin 2 µg atau amoksisilin 25 µg pada koloni S. aurues menurut metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Analisis data menggunakan uji One-Way Anova yang dilanjutkan dengan post-test Least Significant Difference (LSD) untuk uji OHT M. charantia dengan klindamisin dan uji Kruskal-Wallis dengan post-test Mann-Whitney untuk uji OHT M. charantia dengan amoksisilin berdasarkan tingkat signifikansi P<0,05 Hasil: Diameter ZOI kombinasi OHT M. charantia dengan amoksisilin 25 µg berinteraksi aditif pada dosis 200.000, 100.000, 50.000, 25.000 dan 12.500 ppm adalah 51,07 ± 1,97; 51,57 ± 1,44; 50,33 ± 1,17; 50,47 ± 2,20 dan 50,80 ± 0,80 mm pada koloni S. aureus. Sedangkan diameter ZOI kombinasi OHT M. charantia dengan klindamisin 2 µg berinteraksi aditif pada dosis 200.000, 100.000, 50.000 dan 25.000 ppm adalah 40,85 ± 1,20; 41,57 ± 2,00; 37,93 ± 2,48 dan 38,73 ± 1,64 mm namun berinteraksi not distinguishable pada dosis 12.500 ppm 35,07 ± 1,01 mm pada koloni S. aureus. Kesimpulan: Kombinasi OHT M. charantia baik dengan amoksisilin 25 µg maupun dengan klindamisin 2 µg berpotensi meningkatkan aktivitas antibiotik dalam menghambat koloni S. aureus. Kata Kunci: Momordica charantia, Adjuvan Antibiotik, Kombinasi Herbal dan Antibiotik en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Momordica charantia en_US
dc.subject Adjuvan Antibiotik en_US
dc.subject Kombinasi Herbal dan Antibiotik en_US
dc.title Pengaruh Pemberian Obat Herbal Terstandar Momordica charantia pada Aktivitas Antibiotik Klindamisin dan Amoksisilin Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account