dc.description.abstract | Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin
pesat seperti kondisi pada saat ini, proses pembelajaran tidak hanya melalui
pembelajaran yang dilakukan melalui tatap muka saja. Akan tetapi pembelajaran
dilakukan dengan mengunakan media audio visual karena dirasa dapat
memudahkan proses pembelajaran pengenalan bacaan dan gerakan shalat pada
peserta didik. Dalam pelaksanaan pengenalan shalat, guru mengenalan bacaan dan
gerakan shalat yaitu gerakan takbir, ruku, dan sujud adapuan bacaan yang
dikenalkan pada peserta didik yaitu bacaan takbir, iftitah, tasbih dan surat-surat
pendek, guru masih konvensional dalam pengenalan bacaan dan gerakan shalat.
Guru menggunakan metode demonstrasi dalam pengenalan bacaan dan gerakan
shalat dan media yang digunakan pada pengenalan bacaan dan gerakan shalat
merupakan media audio visual.
Berdasarkan konteks penelitian maka peneliti merumsukan fokus penelitian,
yaitu tentang (1) Bagaimana kemampuan bacaan dan gerakan shalat siswa RA
Syihabuddin Landungsari Malang? (2) Bagaimana pelaksanaan penggunaan video
untuk pembelajaran pengenalan bacaan dan gerakan shalat di RA Syihabuddin
Landungsari Malang? (3) Apa kendala penggunaan video dalam pembembelajaran
pengenalan bacaan dan gerakan shalat pada siswa RA Syihabuddin landungsari
Malang?
Tujuan penelitian ini adalah (1). Untuk mengetahui kemampuan bacaan dan
gerakan shalat siswa RA Syihabuddin Landungsari Malang. (2). Untuk
mengetahui pelaksanaan penggunaan video untuk pembelajaran pengenalan
bacaan dan gerakan shalat di RA Syihabuddin Landungsari Malang. (3). Untuk
mengetahui kendala penggunaan video dalam pembelajaran pengenalan bacaan
dan gerakan shalat di RA Syihabuddin Landungsari Malang.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunkan penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian studi kasus. Kehadiran peneliti sebagai instrumen kunci.
Penelitian ini menggunakan sumber data, yaitu kepala sekolah, guru kurikulum,
guru wali kelas, dan orang tua. Taknik pengumpulan data menggunakan metode
observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Kemudian teknik
analisis data yang dilakukan menggunkan model Djamal yang meliputi reduksi
data, penyajian data, dan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data pada penelitian
ini menggunkan uji kredibilitas dan uji confirmability.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
mengambil kesimpulan tentang Penggunaan Media Audio Visual dalam
Pengenalan Bacaan dan Gerakan Shalat di RA Syihabuddin Landungsari Malang
sebagi berikut: (1) Kemampuan Bacaan dan Gerakan Shalat Siswa RA
Syihabuddin Landungsari Malang. Kemamampuan siswa terhadap bacaan dan
gerakan shalat di RA Syihabuddin Malang. Kemampuan siswa RA A sangat
bermacam- macam karena pada usai 4-5 tahun anak belum begitu paham,
msekipun siswa sudah dibiasakan melakukan shalat. Akan tetapi untuk siswa RA
B hampir semua siswa sudah mampu melakukan bacaan dan gerakan shalat,
meskupun tidak begitu sempurna tetapi siswa sudah bisa menempatkan bacaan
dan gerakan shalat secara berurutan (2). Proses Pelaksanaan Penggunaan Video
untuk Pembelajarn Pengenalan Bacaan dan Gerakan Shalat di RA Syihabuddin
Landungsari Malang. Proses yang dilakukan oleh guru RA Syihabuddin dalam
penggunaan video adalah sebagai berikut: pertama, guru meperkenalkan bacaan
dan gerakan shalat di dalam video handphone. Kedua, guru mengirimkan video
pengenalan bacaan dan gerakan shalat melalui whatsapp grub kelas. Ketiga, siswa
dimintak untuk memplajari dan mengenal bacaan dan gerakan shalat yang
diberikan oleh guru yang dikirim di whatsapp grub kelas. Keempat, siswa
dimintak untuk mengirimkan tugas shalat berjama’ah dengan mengirimkan bukti
foto melalui whatsapp grub kelas, agar guru dapat mengevaluasi siswa dengan
bukti foto yang dikumpulkan melalui whatsapp grub kelas. (3). Kendala
Penggunaan Video dalam Pembelajaran Pengenalan Bacaan dan Gerakan Shalat
pada Siswa RA Syihabuddin Landungsari Malang. Kendala yang dialami oleh
pendidik dan siswa RA Syihabuddin Landungsari Malang sebagai berikut: a.
Siswa kurang fokus dalam belajar dan jenuh melihat pembelajaran melalui daring.
b. Guru kurang mampu mengenalkan gerakan shalat secara sempurna. c.
Kurangnya handphone, data seluler, dan wifi yang memadai. d. Kurang aktif
orang tua dalam menggumpulkan tugas anaknya. | en_US |