Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetyo, Toni Eko
dc.date.accessioned2022-05-27T02:24:41Z
dc.date.available2022-05-27T02:24:41Z
dc.date.issued2022-01-27
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/3762
dc.description.abstractDalam proses pengoperasian industri migas salah satu system yang sangat penting adalah sistem venting, blowdown dan flaring. Sistem ini berfungsi untuk menanggulangi fluida sisa akibat dari operasi yang tidak normal. Salah satu peralatan yang sangat penting dalam system ini adalah LP Flare Pump, karena erat kaitannya terhadap pencemaran lingkungan jika terjadi kegagalan pada pompa ini, sehingga kehandalan pompa LP flare tersebut benar-benar harus di jaga dan diharapkan memiliki tingkat kehandalan di atas 97%. Hingga saat ini perusahaan mempergunakan metode fail to run, yang dapat diartikan menunggu terjadinya kerusakan terjadi yang dapat berakibat peralatan tidak dapat dipergunakan. Untuk mencapai target kehandalan yang tinggi, maka di perlukan strategi maintenance yang baik dan peneliti mencoba menerapkan metode RCM untuk melakukan kegiatan maintenance pompa LP Flare. Metodologi yang dilakukan adalah mengetahui fungsi dan nama komponen pada Pompa LP Flare. Melakukan pengambilan data perbaikan dari perusahaan pada system database pemeliharaan (SAP) sejak Januari 2018 sampai dengan Desember 2020 pada perusahaan. Menghitung Downtime, FMEA (Failure Mode and Effect Analysis), MTTF (Mean Time to Failure), MTTR (Mean Time to Repair) dan pembuatan Fishbone Diagram. Dari Analisa data yang dilakukan disimpulkan bahwa Downtime terlama adalah kerusakan pada komponen Check Valve dan Gearbox. Sedangkan komponen kritis pada unit LP Flare Pump dilihat dari RPN (Risk Priority Number) dengan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) pada penerapan RCM (Reliability Centered Maintenance) yakni Check Valve dengan RPN 54 dan Gearbox dengan RPN 48. Berdasarkan metode RCM (Reliability Centered Maintenance) pada Check Valve, jangka waktu penggantian komponen kritis pada Pompa LP Flare disarankan dilakukan penggantian setelah dipergunakan selama 4.8 bulan dengan rata-rata waktu perbaikan selama 7 jam, sedangkan pada Gearbox 7.5 bulan dengan rata-rata waktu perbaikan selama 15 jam. Pada komponen Check Valve berdasarkan 4M dengan tindakan antara lain yaitu material perlu dilakukan dilakukan upgrade material bola check valve agar lebih tahan terhadap gesekan dan tabrakan dengan body check valve. Pada komponen gearbox Man sangat berperan penting, terutama saat melakukan alignment antara gearbox, motor dan pompa harus dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi misalignment. Selain itu proses pelumasan pada gearbox harus benar-benar dipastikan secara baik. Kata kunci: LP Flare Pump, FMEA, RCA, RCM, RPNen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTekniken_US
dc.subjectTeknik Mesinen_US
dc.subjectLP Flare Pumpen_US
dc.subjectFMEAen_US
dc.subjectRCAen_US
dc.subjectRCMen_US
dc.subjectRPNen_US
dc.titlePenerapan Metode RCM (Reliability Centered Maintenance) pada LP (Low Pressure) Flare Pump di Saka Indonesia Pangkah Limiteden_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record