dc.description.abstract | Jalur Lintas Selatan lot 9 Kabupaten Malang merupakan jalan penghubung bagian selatan di Pulau Jawa yang notabenya sebagai sarana peningkatan ekonomi dan pariwisata bagian selatan Pulau Jawa. Kabupaten Malang salah satu daerah yang berada bagian selatan dan dilalui oleh proyek jalan Jalur Lintas Selatan sehingga pada daerah ini perlu direncanakan tebal perkerasan yang sesuai agar dapat melayani dengan maksimal. Tujuan dalam penelitian ini adalah menentukan tebal perkerasan yang sesuai untuk memikul beban yang akan melewatinya kemudian direncanakan dimensi saluran drainase agar perkerasan yang telah direncanakan bisa bertahan sesuai umur yang sudah direncanakan, sehingga perkerasan jalan dapat berfungsi dengan baik dan maksimal. Metode yang saya gunakan dalam perencanaan perkerasan yaitu metode bina marga 2017 DENGAN metode AASHTO dirncanakan dapat melayani minimal 20 tahun dan untuk perencanaan drainase memakai metode log person type III dengan kala ulang 10 tahun.
Hasil perhitungan perkerasan dengan metode Bina Marga 17 didapat nilai CESA 5143645 kemudian ditarik pada tabel sehingga mendapatkan tebal perkerasan AC-WC =4cm AC-BC= 6cm AC Base = 8 cm dan LPA kelas A= 30 cm sedangkan pada metode AASHTO didapatkan nilai ESAL 0,5x10⁶ dan didapatkan Nilai SN1 = 1,8 inchi SN2 = 2inchi SN3 = 2,5 inchi, sehingga didapat tebal lapisan perkerasan Laston/AC-WC = 12 cm ppondasi atas = 10,5 cm dan pondasi bawah = 20,5cm. pada perhitungan drainase dalam kala ulang 10 tahun didapatkan nilai curah hujan rencana 118,96 mm/detik, lalu mendapatkan dimensi penampang saluran h=64cm, b= 74cm, H= 91cm dan B= 201cm ketebalan tersebut sudah dapat dinilai mampu untuk mengalirkan air yang berada pada permukaan jalan sehingga jalan bisa digunakan sesuai umur rencana.
Kata Kunci: AASHTO, Bina Marga, Jalur Lintas Selatan (JLS)
| en_US |