dc.description.abstract | Hipertensi merupakan bertambahnya tekanan darah melebihi batas normal. Pada penderita hipertensi, tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90mmHg. Hipertensi ialah penyakit tidak menular yang dapat mengakibatkan kematian pada manusia dan berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskular. Hipertensi dianggap sebagai sebab utama 9,4 juta kematian yang terjadi pada penduduk dunia pada setiap tahunnya. Gangguan otak akibat hipertensi dapat mengakibatkan rupturnya pembuluh darah pada bagian otak yang disertai dengan kematian pada sebagian besar otak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak metanolik benalu teh dan benalu mangga terhadap gambaran histopatologi otak pada tikus hipertensi (DOCA-garam) model preventif. Metode penelitian ini menggunakan true eksperimental design dengan RAL pada 25 ekor tikus dengan 3 perlakuan (PI, PII, PIII), 1 K- dan 1 K+ dan pada setiap perlakuan terdapat 5x ulangan. Pemberian EMBTBM dengan perbandingan 3:1 kemudian diberikan dengan dosis 50, 100, 200 mg/KgBB pada perlakuan PI, PII, PIII. Analisis data menggunakan uji statistic ANOVA dengan aplikasi JAMOVI. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara semua kelompok perlakuan yaitu p<0.05. Sehingga pemberian EMBTBM pada tikus wistar jantan dapat menurunkan jumlah nekrosis sel di daerah white matter. Efek ini dikendalikan oleh EMBTBM pada dosis 50 mg/KgBB dan merupakan dosis optimum yang dapat menurunkan jumal nekrosis sel pada daerah white matter otak tikus wistar jantan.
Kata Kunci : EMBTBM, Hipertensi, Nekrosis, Daerah White Matter
| en_US |