Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa berdasarkan Gaya Belajar Visual pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII Mts. Hidayatul Mubtadiin
Abstract
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan suatu kemempuan peserta didik untuk mencari jalan keluar yang dilakukan secara individu agar mencapai tujuan, sangat memerlukan kesiapan, juga kreativitas, pengetahuan dan kemampuan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. Dalam pembelajaran matematika siswa dituntut memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa yaitu gaya belajar siswa. Gaya belajar adalah kecenderungan peserta didik untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawab untuk mendapatkan suatu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan mata pelajaran. Adapun salah satu gaya belajar yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yaitu gaya belajar visual.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan gaya belajar visual pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. pemilihan subjek penelitian adalah 30 siswa kelas VIII MTs Hidayatul Mubtadiin mengerjakan angket gaya belajar, kemudian diambil 10 siswa yang memiliki gaya belajar visual. kemudian siswa yang memiliki gaya belajar visual diberikan tes kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel, tahap selanjutnya diambi 1 siswa yang memiliki tingkat kemampuan pemecahan masalah tinggi, 1 siswa tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika sedang dan 1 siswa tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes dan wawancara. Dalam penelitian ini validasi data menggunakan triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas/validasi data dengan membandingkan kemampuan pemecahan masalah dari hasil tes dan wawancara. Setelah mendapatkan data yang valid maka dilakukan analisis data untuk memperoleh kesimpulan kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan gaya belajar.
Hasil analisis antara lain sebagai berikut: 1) Peserta didik yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis tinggi pada saat menyelesaikan soal, materi sistem persamaan linier dua variabel dapat menyelesaikan dengan baik dan benar karena mampu memenuhi keempat indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu memahami masalah, perencanaan, melaksanakan perencanaan, dan memeriksa kembali. Sehingga jawaban yang didapatkan peserta didik sudah benar. 2) Peserta didik yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis sedang, dalam menyelesaikan soal, materi sistem persamaan linier dua variabel dapat memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu memahami masalah, membuat perencaan, melaksanakan perencanaan, dan mengoreksi kembali. Namun siswa kurang detail menuliskan setiap bagian-bagiannya untuk mencari jawaban. Tetapi jawaban yang diperoleh siswa sudah benar atau sesuai yang diharapkan peneliti. 3) Peserta didik yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis siswa rendah dalam menyelesaikan soal, materi sistem persamaan linier dua variabel. peserta didik mampu memenuhi tiga indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, memahami masalah, melaksanakan perencanaan. Dikatakan rendah karena peserta didik belum mampu memenuhi satu indikator dan kurang teliti dalam menyelesaikan soal, sehingga ada soal yang hasilnya salah tidak sesuai apa yang diharapkan peneliti.
Kata kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, Gaya Belajar Visual