Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Peserta didik Dalam Menyelesaikan Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Materi Perbandingan Kelas VII Ditinjau dari Kecerdasan Logis
Abstract
Kemampuan berpikir kritis akhir- akhir ini menjadi kemampuan yang harus dimiliki oleh semua peserta didik karena dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan semua persoalan khususnya pada mata pelajaran matematika. Kemampuan berpikir kritis ini jika dilihat pada konsep konsep yang ada bisa dimanfaatkan pada seluruh kegiatan proses belajar peserta didik, karena kemampuan berpikir kritis adalah hal naluriah dan juga bisa dilatih maka menjadi penting untuk mengetahui apa definisi serta konsep konsep yang terkandung di dalam kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis merupakan cara pandang baru dalam berpikir peserta didik khususnya pada memecahkan suatu permasalahan yang ada dalam proses pemikiran sistematis dengan mempertanyakan, menguji, mengecek dan memastikan suatu aspek atau masalah sehingga menemukan cara pandang dalam penyelesaiannya. Pada pembelajaran matematika di kelas peserta didik dituntut untuk berpikir tingkat tinggi atau HOTS (High Thingking Order Skill) sebuah inovasi baru yang sejalan dengan berkembangnya IPTEK sebagai dasar peserta didik menyelesaikan suatu permasalahan dengan tetap mempunyai dasar argumen yang kuat. Pendekatan HOTS juga bisa diterapkan pada kurikulum semua pendidikan karena berupa konsep bukanlah suatu hal yang baku, konsep HOTS akan mengembangkan daya pikir dan nalar peserta didik pada materi. Dalam belajar matematika penting bagi peserta didik untuk memiliki beberapa jenis kecerdasan, seperti kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistic. Sangat jelas bahwa penting bagi peserta didik dalam proses belajar matematika untuk memiliki kecerdasan logis matematis. Kecerdasan logis matematis merupakan suatu kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif, aturan logika dan dapat memecahkan masalah dengan mengedepankan nalar, berlandaskan kemampuan dalam berhitung secara matematis dan mengolah angka.
Tujuan Penelitian ini yaitu: 1) Untuk mendeskripsikan cara-cara yang dilakukan peserta didik kelas VII dalam menyelesaikan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) pada materi perbandingan ditinjau dari kecerdasan logis matematis, 2) Untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis matematis peserta didik kelas VII dalam menyelesaikan soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) pada materi perbandingan ditinjau dari kecerdasan logis matematis.
Penelitian ini menggunakan metode penilitian kualitatif. Jenis penilitian yang digunakan adalah deskriptif. Pemilihan subjek dilakukan dengan cara purposive (bertujuan). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII di SMP Ma’arif Nu Kraksaan tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah 23 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu tes, dan wawancara. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes kecerdasan logis, tes kemampuan berfikir kritis, dan pedoman wawancara. Soal tes kecerdasan logis dan tes kemampuan berpikir kritis diberikan kepada 23 peserta didik. Dari 23 peserta didik dipilih 3 peserta didik berdasarkan tingkat kecerdasan logis untuk wawancara yang memiliki pola jawab khas atau unik yang cenderung berbeda dari subjek yang lain berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik untuk menguji keabsahan/validitas data dengan membandingkan kemampuan berpikir kritis dan hasil tes wawancara serta kemampuan berpikir kritis dengan hasil kecerdasan logis.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa; 1) pada rumusan masalah pertama yaitu cara-cara yang digunakan peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis dalam menyelesaikan soal HOTS yaitu: a) Subjek dengan kecerdasan logis yang tinggi dan kemampuan berfikir kritis tinggi mampu menyelesaiakan masalah matematika berdasarkan semua indikator pada kemampuan berfikir kritis dan mampu memberikan alasan yang relevan terkait permasalahan yang diberikan dengan baik dan benar, b) subjek dengan kecerdasan logis sedang dan kemampuan berfikir kritis sedang mampu melengkapi 3 indikator yaitu menginterpretasi, menganalisis, dan mengevaluasi, c) subjek dengan kecerdasan logis rendah dan kemampuan berfikir kritis rendah mampu memenuhi 2 indikator yaitu menginterpretasi, dan menganalisis.
Selanjutnya rumusan masalah yang kedua yaitu bagaimana tingkat kemampuan berfikir kritis ditinjau dari kecerdasan logis adalah a) Peserta didik dengan kecerdasan logis tinggi memiliki tingkat kemampuan berfikir kritis yang tinggi dengan rata-rata tes kecerdasan logis tingkat tinggi adalah 38,2 dan nilai rata-rata dari tes kemampuan berfikir kritis tingkat tinggi adalah 79,44. b) Peserta didik dengan kecerdasan logis sedang mempunyai tingkat kemampuan berfikir kritis yang sedang dengan rata-rata tes kecerdasan logis tingkat sedang adalah 28,25 dan nilai rata-rata dari tes kemampuan berfikir kritis tingkat sedang adalah 71,14, c) Peserta didik dengan kecerdasan logis rendah memiliki tingkat kemampuan berfikir kritis yang rendah dengan rata-rata tes kecerdasan logis tingkat rendah adalah 16,66 dan nilai rata-rata dari tes kemampuan berfikir kritis tingkat rendah adalah 48,14.
Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, HOTS (High Thingking Order Skill), Materi Perbandingan, Kecerdasan Logis.