dc.description.abstract | Pendahuluan: Escherichia coli merupakan flora normal yang dapat bersifat patogen yang dapat menyebabkan penyakit infeksi. Dilaporkan bahwa E. coli mengalami resistensi terhadap siprofloksasin dengan kasus tertinggi di Italia sebesar 40,5%. Penggunaan kombinasi antibiotik dan tanaman herbal dapat digunakan sebagai metode penanganan resistensi. Namun, belum tersedia data yang cukup tentang interaksi kombinasi fraksi umbi Allium sativum L. dengan siprofloksasin terhadap E. coli.
Metode: Penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro menggunakan kombinasi siprofloksasin dengan fraksi-fraksi dari ekstrak etanol umbi Allium sativum L. terhadap E. coli. Pengujian dilakukan menggunakan metode Kirby-Bauer Disk Difussion Susceptibility Test dan hasil interaksinya dianalisa berdasarkan metode Ameri-Ziaei Double Antibiotic Synergism Test (AZDAST). Hasil analisa diuji dengan Kruskall-Wallis
Hasil: Fraksi n-heksana, etil asetat, dan air tidak menghambat pertumbuhan E. coli. Zona hambat kombinasi siprofloksasin dengan fraksi n-heksana 24,92±1,88 mm dan tidak didapatkan perbedaan signifikan dengan siprofloksasin tunggal ataupun ganda. Zona hambat kombinasi siprofloksasin dengan fraksi etil asetat dan fraksi air masing-masing 25,40±0,52 mm dan 24,33±1,15 mm. Zona hambat tersebut lebih kecil dibandingkan dengan siprofloksasin tunggal ataupun ganda serta didapatkan perbedaan yang signifikan.
Kesimpulan: Interaksi kombinasi siprofloksasin dengan fraksi n-heksana bersifat not distinguishable, sedangkan dengan fraksi etil asetat dan air bersifat antagonis.
Kata kunci: Siprofloksasin, Escherichia coli, Kombinasi antibiotik dan fraksi Allium sativum L., Daya hambat
| en_US |