Keabsahan Hukum Sertifikat Elektronik Dalam Kepemilikan Tanah Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Atr/Bpn) Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Sertifikat Elektronik

Show simple item record

dc.contributor.author Nafisah, Rohmatun
dc.date.accessioned 2022-07-14T04:47:37Z
dc.date.available 2022-07-14T04:47:37Z
dc.date.issued 2021-12-29
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4324
dc.description.abstract Dalam skripsi ini, penulis mengusung permasalahan mengenai Keabsahan Hukum Sertifikat Tanah Elektronik dalam Kepemilikan Tanah Berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN No. 1 tahun 2021 tentang Sertifikat Elektronik. Dalam pemilihan tema persoalan tersebut dilatarbelakangi oleh zaman teknologi dimana seluruh kegiatan yang berkontribusi dalam aktivitas dipermudah dengan adanya teknologi supaya efektif dan mutakhir. Dalam aspek pertanahan, berangkat dari pelayanan pertanahan berbasis elektronik sampai pada terbitnya suatu produk dokumen yang berbentuk dokumen elektronik. pada tahun 2021 merupakan realisasi dari penerbitan sertifikat elektronik yang berdasarkan kebijakan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 1 tahun 2021 tentang Sertifikat Elektronik. Oleh sebab itu, penulis dalam penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan keabsahan dari sertifikat elektronik berdasarkan reforma agraria serta kekuatan pembuktian sertifikat tanah elektronik dalam kepemilikan tanah berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN No. 1 tahun 2021 tentang Sertifikat Elektronik. Dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif yang melakukan penelusuran terhadap beberapa peraturan perundang-undangan hingga jurnal karya ilmiah serta beberapa pendapat para ahli yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini memberikan penjelasan bahwa Pasal 15 UU ITE dalam pemberlakuannya sudah berpesan jika setiap pengadaan perlu menyelenggarakan sistemnya secara handal, bertanggung jawab dan aman. Dokumen elektronik menjadi alat bukti yang mengikat dan sah di kemudian hari. Dengan maksud, suatu sistem semakin bisa dipertanggungjawabkan akan semakin canggih nilai keotentikannya untuk menjadi alat bukti di kemudian hari.Sertifikat tanah elektronik yang menjadi alat bukti kepemilikan telah diakui oleh UU ITE utamanya dalam Pasal 6. Dari segi hukum permasalahan pembuktian sertifikat elektronik juga tidak menjadi problem. Dari sisi validitas juga tidak mendapati permasalahan yang berarti mengingat telah dikuatkan dengan Pasal 5 Permen ATR/BPN No. 1 tahun 2021. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Keabsahan Hukum en_US
dc.subject Sertifikat Elektronik en_US
dc.title Keabsahan Hukum Sertifikat Elektronik Dalam Kepemilikan Tanah Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Atr/Bpn) Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Sertifikat Elektronik en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account