Show simple item record

dc.contributor.authorWahidurrijal, Wanda Editya
dc.date.accessioned2022-08-10T02:02:55Z
dc.date.available2022-08-10T02:02:55Z
dc.date.issued2022-06-29
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4900
dc.description.abstractPembelajaran matematika adalah serangkaian proses kegiatan dalam mempelajari konsep matematika dan struktur-struktur matematika yang melibatkan pendidik dan peserta didik dalam usaha mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Kompetensi yang harus dimiliki peserta didik salah satunya yaitu kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematika. Penggunaan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematika. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan komunikasi matematika peserta didik yang diajar melalui model pembelajaran ELPSA menggunakan media visual dengan model pembelajaran konvensional kelas VII SMP Islam Gandusari, (2) untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematika peserta didik yang diajar melalui model pembelajaran ELPSA menggunakan media visual dengan model pembelajaran konvensional kelas VII SMP Islam Gandusari, (3) untuk mengetahui manakah yang lebih baik kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang diajar melalui model pembelajaran ELPSA menggunakan media visual dengan model pembelajaran konvensional kelas VII SMP Islam Gandusari, (4) untuk mengetahui manakah yang lebih baik kemampuan komunikasi matematika peserta didik yang diajar melalui model pembelajaran ELPSA menggunakan media visual dengan model pembelajaran konvensional kelas VII SMP Islam Gandusari, (5) untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi matematika peserta didik melalui model pembelajaran ELPSA berbantuan media visual dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel kelas VII SMP Islam Gandusari, (6) untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kreatif matematika peserta didik melalui model pembelajaran ELPSA berbantuan media visual dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel kelas VII SMP Islam Gandusari, (7) untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematika peserta didik yang diajar melalui model pembelajaran ELPSA menggunakan media visual pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel kelas VII SMP Islam Gandusari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kombinasi (mixed methods) dengan desain sequential explanatory. Sampel yang digunakan adalah kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas, homogenitas, uji kesamaan rata-rata data pretest, uji t dua pihak dan satu pihak data posttest. Subjek penelitian kualitatif adalah peserta didik kelas VII A dan VII E yang masing-masing terdiri dari 6 peserta didik. Enam peserta didik di masing-masing kelas tersebut dipilih berdasarakan kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematika tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan observasi, wawancara, dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil analisis data kuantitatif uji dua pihak dengan menggunakan software SPSS 23 diperoleh kemampuan berpikir kreatif matematika nilai Sig (2-tailed) = 0,000. Karena nilai Sig (2-tailed) = 0,000 < 0,05 maka H_0 ditolak atau H1 diterima dan nilai kemampuan komunikasi matematika nilai Sig 2-tailed = 0,002. Karena nilai Sig (2-tailed) = 0,002 < 0,05 maka H_0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematika peserta didik yang diajarkan melalui model pembelajaran ELPSA menggunakan media visual dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan uji satu pihak diperoleh kemampuan berpikir kreatif matematika dengan nilai thitung = 4,88. Karena nilai 4,88 > 1,67 maka H0 ditolak atau H1 diterima dan kemampuan komunikasi matematika dengan nilai thitung = 3,27. Karena nilai 3,27 > 1,67 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini berarti kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematika yang diajarkan melalui model pembelajaran ELPSA menggunakan media visual lebih baik daripada model pembelajaran konvensional. Kemudian berdasarkan analisis data kualitatif menunjukkan deskripsi kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematika peserta didik kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol dilihat dari pencapaian indikator pada masing-masing kategori peserta didik. Sehingga berdasarkan analisis data kuantitatif dan data kualitatif diperoleh informasi bahwa ada perbedaan antara kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan komunikasi matematika peserta didik melalui model pembelajaran ELPSA (experience, language, picture, symbol, application) menggunakan media visual dengan model pembelajaran konvensional. Dimana, kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan komunikasi matematika peserta didik kelas eksperimen (melalui model pembelajaran. ELPSA menggunakan media visual) lebih baik daripada kelas kontrol (menggunakan model pembelajaran konvensional). Kata Kunci : Pembelajaran Matematika, Model Pembelajaran ELPSA, Media Visual, Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Komunikasi Matematika.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKeguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPendidikan Matematikaen_US
dc.subjectPembelajaran Matematikaen_US
dc.subjectModel Pembelajaran ELPSAen_US
dc.subjectMedia Visualen_US
dc.subjectKemampuan Berpikir Kreatifen_US
dc.subjectKemampuan Komunikasi Matematikaen_US
dc.titleKemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematika Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran ELPSA (Experience, Language, Picture, Symbol, Application) Menggunakan Media Visual pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Kelas VII SMP Islam Gandusarien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record