Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Segiempat Berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelektual Piaget di SMP Negeri 2 Singosari
Abstract
Penggunaan matematika memang sangat dibutuhkan dibanyak bidang kehidupan. Peserta didik akan mudah dalam memahami matematika ketika mampu memecahkan masalah nyata. Pada kehidupan sehari-hari sangat mungkin apabila peserta didik dihadapkan dengan persoalan yang membutuhkan sebuah pemecahan masalah. Hal ini menunjukkan pentingnya peserta didik memiliki kemampuan pemecahan masalah. Selain kemampuan pemecahan masalah, kemampuan berpikir kritis menjadi faktor penting lain pada proses pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika, salah satu materi yang dapat dikontruksikan dengan kehidupan sehari-hari yaitu segiempat. Melalui wawancara terhadap Ibu Ifa Kurniawati selaku pendidik mata pelajaran matematika kelas VIIB di SMP Negeri 2 Singosari disampaikan bahwa terdapat keberagaman kemampuan yang dimiliki antar peserta didik salah satunya pada kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor lain seperti tingkat perkembangan intelektual yang dimiliki masing-masing peserta didik.
Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal segiempat berdasarkan tingkat perkembangan intelektual Piaget; 2) Untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis matematika peserta didik dalam peserta didik dalam menyelesaikan soal segiempat berdasarkan tingkat perkembangan intelektual Piaget; 3) Untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal segiempat berdasarkan tingkat perkembangan intelektual Piaget; 4) Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematika peserta didik dalam menyelesaikan soal segiempat berdasarkan tingkat perkembangan intelektual Piaget.
Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pemilihan subjek dilakukan dengan cara purposive (bertujuan). Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIB di SMP Negeri 2 Singosari tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah 31 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu tes dan wawancara. Instrumen yang digunakan yaitu soal tes dan pedoman wawancara. Soal tes kemampuan pemecahan masalah, soal tes kemampuan berpikir kritis dan soal tes tingkat perkembangan inteletual Piaget diberikan kepada 31 peserta didik. Dari 31 peserta didik dipilih 8 peserta didik berdasarkan tingkat perkembangan intelektual Piaget untuk wawancara yang memiliki pola jawab khas atau unik yang cenderung berbeda dari subjek yang lain, peserta didik mudah diajak berkomunikasi, bersikap kooperatif dan memiliki kemauan untuk diwawancara. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik untuk menguji keabsahan/validitas data dengan membandingkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan hasil wawancara serta hasil tes kemampuan berpikir kritis dan hasil tes wawancara.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa; 1) pada rumusan masalah pertama yaitu tingkat kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal segiempat berdasarkan tingkat perkembangan intelektual Piaget yaitu: 6 peserta didik pada tahap operasional formal awal memiliki tingkat kemampuan pemecahan masalah kategori tinggi dengan rata-rata nilai 81,7; 23 peserta didik pada tahap operasional konkret akhir memiliki tingkat kemampuan pemecahan masalah kategori cukup dengan rata-rata nilai 63; dan 2 peserta didik pada tahap operasional konkret awal memiliki tingkat kemampuan pemecahan masalah kategori rendah dengan rata-rata nilai 43. 2) pada rumusan masalah kedua yaitu tingkat kemampuan berpikir krits peserta didik dalam menyelesaikan soal segiempat berdasarkan tingkat perkembangan intelektual Piaget yaitu: 6 peserta didik pada tahap operasional formal awal memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis kategori tinggi dengan rata-rata nilai 61; 23 peserta didik pada tahap operasional konkret akhir memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis kategori cukup dengan rata-rata nilai 43; 2 peserta didik pada tahap operasional konkret awal memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis kategori rendah dengan rata-rata nilai 22,5. 3) pada rumusan masalah ketiga yaitu kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal segiempat berdasarkan tingkat perkembangan intelektual Piaget yaitu: peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi mampu menyelesaikan soal dengan baik dan memenuhi semua indikator kemampuan pemecahan masalah, peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah sedang mampu menyelesaikan soal dan memenuhi 3 dari 4 indikator kemampuan pemecahan masalah, peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah rendah mampu memenuhi 2 dari 4 indikator kemampuan pemecahan masalah. 4) pada rumusan masalah keempat yaitu kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal segiempat berdasarkan tingkat perkembangan intelektual Piaget yaitu: peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis tinggi mampu menyelesaikan soal dengan baik dan memenuhi 5 dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis, peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis sedang mampu menyelesaikan soal dan memenuhi 4 dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis, peserta didik dengan kemampuan berpikir kritis rendah mampu memenuhi 3 dari 6 indikator kemampuan berpikir kritis. Peneliti menyarankan kepada peserta didik agar lebih sadar bahwa pentingnya memupuk dan meningkatkan perkembangan intelektul memiliki pengaruh terhadap meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis matematika khususunya pada materi segiempat.
Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Berpikir Kritis, Tingkat Perkembangan Intelektual, Segiempat.