dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan konsep status anak angkat prespektif kitab Al-Fatawa karya Syaikh Mahmud Syaltut dan relevansinya dengan konteks Hukum Islam yang berlaku di indonesia (KHI).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah kitab Al-Fatawa karya Syaikh Mahmud Syaltut dan Kompilasi Hukum Islam(KHI). Sedangkan sumber data sekunder adalah kitab, buku, jurnal, dan buku yang ada kaitaanya dengan yang penulis bahas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Kemudian dianalisis dengan teknik analisis isi dan analisis kontekstual.
Hasil temuan penelitian ini adalah adopsi anak Hukumnya sunnah atau diperbolehkan akantetapi tidak diperbolehkan jika diputuskan nasabnya dengan orang tua kandungnya dan anak angkat disamakan kedudukannya dengan anak kandung orang tua angkat. Status anak angkat menurut Syaikh Mahmud Syaltut dan KHI adalah tidak memuutuskan nasab dengan orang tua kandungnya, anak tersebut statusnya tetap anak kandung bagi orang tua kandungnya. Dampak hukum anak angkat dalam kewarisan hukum islam tidak termasuk ahli waris, begitu juga menurut Syaikh Mahmud Syaltut dalam Kitab Al-Fatawa, adapun alternatif dalam mendapatkan bagian harta peninggalan orang tua angkat dengan jalan wasiat. Dalam konteks indonesia Hukum Islam tentang status anak angkat yang ada di dalam kitab al-fatawa karya mahmud syaltut mempunyai relevansi dengan Kompilasi hukum Islam (KHI) terletak pada pasal 171 (h) yang menyatakan bahwa anak angkat adalah anak yang dalam hal pemeliharaan untuk kehidupan sehari-hari, biaya pendidikan dan sebagainya beralih tanggung jawabnya dari orang tua kandung kepada orang tua angkatnya berdasarkan putusan pengadilan.
Kata Kunci: Analisis, Hukum, Adopsi, Anak Angkat, Perspektif, KHI | en_US |