Show simple item record

dc.contributor.authorSahroni, M. Iqbal
dc.date.accessioned2022-09-19T05:38:31Z
dc.date.available2022-09-19T05:38:31Z
dc.date.issued2022-07-23
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/5421
dc.description.abstractAir adalah sumber kehidupan utama bagi manusia. Selain untuk kebutuhan pangan, air juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain seperti mencuci, melarutkan, menyiram tanaman, dan kebutuhan lain dalam sekala kecil maupun besar. Oleh karena itu, semakin lama kebutuhan air bersih semakin meningkat namun persediaan air bersih semakin terbatas. Hal ini dikarenakan kualitas air semakin lama semakin menurun. Bahan pencemaran berasal dari sektor industri, domestik, lingkungan, dan ativitas manusia. Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang pesat khususnya di kota sidoarjo mendorong peningkatan kebutuhan air bersih akan perumahan. Meningkatnya kebutuhan perumahan menimbulkan jumlah air limbah domestik meningkat, sehingga menyebabkan jumlah air yang masuk ke badan air melebihi daya tampungannya. Limbah cair domestik yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak pada lingkungan dan perairan. Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi akan meminimalisir limbah yang ada serta dapat menghilangkan maupun menurunkan kadar bahan pencemaran yang terkandung di dalam lingkungan dan perairan. Maka dari itu dibuat cara agar limbah cair domestik dari rumah tangga dapat dikelola menjadi air bersih sehingga dapat digunakan kembali. Metode yang digunakan dalam penyelesaikan studi ini yaitu dengan melakukan penelitian limbah domestik, efektivitas tanaman bambu air dan alang-alang air, serta menghitung parameter BOD, COD, Nitrat, Phospat dan pH sesuai Baku Mutu. Dari penelitian ini maka diperoleh hasil kesimpulan yaitu setelah diolah dengan menggunakan metode Constructed Weadland dan menggunakan tanaman bambu air dan alang-alang air, lalu dilanjutkan dengan penelitian terhadap air limbah selama 15 hari. Maka, didapatkan peningkatan pH = 7-8 dan penurunan COD = 10,94 mg/l, penurunan BOD = 4,61 mg/l, penurunan Phospat = 1,358 mg/l, kenaikan Nitrat = 38,07 mg/l. Dari hasil diatas dapat dilihat hasil presentasi penurunan COD = 83,67%, penurunan BOD = 92,83%, penuruna Phospat = 37,33%, dan kenaikan Nitrat = 88,78%. Air limbah setelah pengolahan dapat digunakan lagi untuk air cuci tangan dan lain-lain. Kata Kunci: Bambu Air dan Alang-Alang Air, BOD, COD, Limbah Domestik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTekniken_US
dc.subjectTeknik Sipilen_US
dc.subjectBambu Air dan Alang-Alang Airen_US
dc.subjectBODen_US
dc.subjectCODen_US
dc.subjectLimbah Domestiken_US
dc.titleAnalisis Kinerja Metode Constructed Wetland (Lahan Basah Buatan) pada Pengolahan Air Limbah Rumah Tanggaen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record