dc.description.abstract | Pada awal tahun 2020, Negara Indonesia telah mengalami suatu bencana yaitu adanya virus Covid-19. Secara signifikan, berbagai sektor telah terdampak dari pandemi Covid-19 mulai dari aspek sosial, ekonomi, aspek kehidupan sehari-hari, bahkan terhadap pelayanan publik. Salah satu hal yang menarik pada penelitian ini adalah fenomena penurunan kinerja yang diakibatkan oleh adanya Work From Home dan Physical Distancing. Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menerangkan 1. pelaksanaan tugas dan fungsi masing – masing di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Batu selama penerapan kebijakan Work From Home dan Physical Distancing? 2. Bagaimana pelayanan publik di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Batu selama penerapan Work From Home dan Physical Distancing? 3. Apa faktor penghambat kinerja pada saat pandemi Covid-19. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sedangkan jenisn penelitain Deskriptif ekplanatif . Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, interprestasi data, dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan tugas dan fungsi di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Batu selama penerapan kebijakan Work From Home dan Physical Distancing telah dilakukan seoptimal mungkin. Akan tetapi, aspek kuantitatif yaitu proses kerja kurang efektif, masih adanya kesalahan kerja, jenis pemberian pelayanan kerja kurang maksimal. Pegawai merasa belum optimal dalam aspek kualitatif mengenai ketepatan kerja, keahlian yang dimiliki dalam menganalisis informasi data sesuai tusi yang dimiliki, sehingga terjadi penurunan kinerja (2) Pelayanan publik di Bina Produksi telah dilakukan secara optimal mungkin sesuai target kinerja yang ada. Akan tetapi, pegawai tidak dapat melakukan target kerja seperti kondisi normal (sebelum adanya Covid-19). (3) Faktor penghambat yang dialami oleh pegawai adalah monitoring tertunda terutama saat tatap muka dengan penerima bantuan, gangguan yang terjadi dalam menyelesaikan atau memenuhi kebutuhan yang ada di rumah, misalnya gangguan stress, tekanan diri, miss komunikasi, biaya operasional, gaptek atau tidak menguasai IT. | en_US |