dc.description.abstract | Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan organisasi
keagamaan yang berkumpul dalam satu wadah yaitu sekolah formal, sehingga
perlu adanya pemahaman Pendidikan multikultural. Berangkat dari hal tersebut
peneliti ingin menganalisis dan mendeskripsikan tentang pembelajran akidah
akhlak berbasis multikultural di MA Mafatihul Huda Kec. Pujon Kab. Malang,
yang diharapkan mampu memberikan konstribusi terhadap pemahaman generasi
remaja Indonesia terhadap pentingnya pendidikan multikultural di lingkungan
madrasah. Tujuan Tesis ini adalah: (1) Bagaimana perencanaan pembelajaran
akhlak berbasis multikultural di MA Mafatihul Huda Kec.Pujon Kab. Malang (2)
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran akhlak berbasis multikultural di MA
Mafatihul Huda Kec. Pujon Kab. Malang (3) Bagaimana problematikan
pembelajaran akhlak berbasis multikultural di MA Mafatihul Huda Kec. Pujon
Kab.Malang, Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian study kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Dalam menganalisis data menggunakan konsep
Miles Huburman yaitu data Collection, display, condensation dan conclusion
drawing/ verifying. Pengabsahan data mengunakan perpanjangan kehadiran
peneliti, triagulasi dan pembahasan teman sejawat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) perencanaan pembelajaran aqidah
akhlak beerbasis multikultural disusun mengacu pada silabus kurikulum 2013 dan
memahami keberagaman kultur siswa serta lingkungan sekitar madrasah. (2)
pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak berbasis multikultural; pertama,
pembelajaran di kelas yang sesuai dengan RPP yang sudah disusun sebelumnya.
Kedua, melalui kegiatan-kegiata diluar kelas seperti sholat dhuha berjamaah,
mengaji kitab kuning, pramuka, paskibraka, dan grub sholawat. Kegiatan-kegiatan
tersebut membiasakan siswa saling menghargai keberagaman antara satu sama
lain. (3) Problematika pembelajaran akidah akhlak berbasis multikultural tidak
begitu tampak, namun yeng perlu diperhatikan adalah problem dari siswa yang
ditinggal kerja orang tuanya bekerja sebagai TKI. Siswa yang orang tuanya
bekerja menjadi TKI kurang mendapatkan perhatian dan kontrol ketika sepulang
sekolah atau di rumah. Solusi dari problematika tersebut yaitu; (a) guru
memperlakukan semua siswa dengan perlakuaan yang sama, (b) guru bersepakat
untuk lebih sabar dan telaten menghadapi siswa yang orang tuanya menjadi TKI,
(c) memberikan pelajaran BK di kelas selama 1 jam per minggu, bekerja sama
dengan wali kelas, serta melakukan komunikasi dengan wali siswa yang ada di
rumah | en_US |