dc.description.abstract | Nurbella Sannyngtyas. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Agustus 2022. Pengaruh Usia Tua Pada Kadar Zat Besi Serum Dan Kadar Hemoglobin Wanita Sehat Di Kota Malang. Pembimbing 1: Rahma Triliana. Pembimbing 2: Yeni Amalia.
Pendahuluan: Anemia Defisiensi Besi (ADB) adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb) karena kurangnya zat besi serum yang sering terjadi di Indonesia. Lansia memiliki resiko anemia lebih besar dibanding usia muda terutama wanita. Penelitian ini mengambil responden usia tua dan muda dengan gap kurang lebih 40 tahun untuk mengetahui perbedaan kadar zat besi serum dan kadar hemoglobin (Hb) akibat usia tua.
Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik jenis Cross-sectional dengan responden wanita sehat yang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok dewasa muda (n=40) dan lansia(n=40). Kadar zat besi serum diukur dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) dan kadar Hb dengan menggunakan metode flow cytometry. Data zat besi serum dianalisis dengan uji Independent T-Test, sedangkan data Hb dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Uji korelasi Spearman digunakan untuk menilai hubungan antar variabel yang ada dengan p<0.05 dianggap signifikan.
Hasil dan Pembahasan: Kadar zat besi serum dewasa muda dan lansia didapatkan 72.400±26.467 vs 82.700±21.670 (p=0.061). Kadar hemoglobin dewasa muda dan lansia didapatkan 13.905±1.671 vs 13.105±0.991 (p=0.008). Uji korelasi usia dengan kadar zat besi serum didapatkan r=0.246 (p=0.028), sedangkan hasil uji korelasi usia dengan kadar Hb didapatkan r=-0.137 (p=0.226). Hal ini menunjukkan penurunan kadar Hb lansia yang terjadi karena lansia mengalami penurunan fungsi ginjal, sehingga berdampak pada penurunan produksi hormon eritropoietin hingga membuat jumlah eritrosit dan kadar Hb ikut menurun.
Kesimpulan: Usia tua berperan dalam penurunan kadar hemoglobin (Hb), namun tidak mempengaruhi kadar serum zat besi.
Kata Kunci: Usia, Lanjut Usia (Lansia), Dewasa Muda, Serum Zat Besi, Hemoglobin (Hb) | en_US |