Show simple item record

dc.contributor.authorSjakoer, Nour Athiroh Abdoes
dc.contributor.authorPermatasari, Nur
dc.date.accessioned2023-02-07T02:30:50Z
dc.date.available2023-02-07T02:30:50Z
dc.date.issued2013-04-25
dc.identifier.urihttps://doi.org/10.21776/ub.jkb.2012.027.01.1
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6537
dc.description[ARCHIVES] Copyright Article from : Jurnal Kedokteran Brawijayaen_US
dc.description.abstractSecara garis besar ada dua jenis penatalaksanaan terhadap hipertensi yaitu menggunakan obat-obatan dan non obat. Adapun penatalaksanaan secara non obat, salah satunya dengan terapi herbal dengan memanfaatkan benalu teh dari famili Loranthaceaemisalnya (Viscum album, Dendrophtoe pentandra (L.) Miq, Scurrula parasitica, Scurulla oortiana, dan Macrosolen javanus) yang berpotensi sebagai antihipertensi (vasodilator). Mekanisme kerja dari flavonoid benalu teh sebagai vasodilator karena peran otot polos dan endotel pembuluh darah. Pada umumnya pengobatan hipertensi yaitu pada organ target pembuluh darah (sistem vaskular). Flavonoid benalu teh dalam hal ini quercetin mampu bekerja langsung pada otot polos pembuluh arteri dengan menstimulir atau mengaktivasi Endothelium Derived Relaxing Factor (EDRF) sehingga menyebabkan vasodilatasi. Beberapa penelitian tentang pengaruh flavonoid tanaman teh pada fungsi endotel bahwa kandungan dari flavonoid yaitu polifenol dapat meningkatkan aktivitas dari Nitric Oxide Synthase (NOS) pada sel endotel pembuluh darah. Quercetin mempunyai potensi meningkatkan produksi Nitric Oxide (NO) di sel endotel. Zat aktif tersebut mampu mensintesa NO dalam endotel dan berdifusi secara langsung ke otot polos selanjutnya merangsang guanylate cyclase untuk membentuk cGMP sehingga terjadi vasodilatasi. Kemungkinan benalu teh bersifat sebagai antagonisme kompetetif reseptor α sehingga tidak terjadi aktivasi reseptor α .Diduga benalu teh menghambat 1 1 2+ 2+ kanal Ca sehingga tidak terjadi peningkatan Ca intrasel dan terjadi defosforilasi MLC akhirnya tidak terjadi kontraksi pembuluh darah arteri. Benalu teh mampu menghambat kontraksi arteri, karena adanya peran endotel pembuluh darah. Secara klinis, Endothelial Progenitor Cell (EPC) dapat memperbaiki kondisi penyakit yang diawali dengan kerusakan sel endotel, misalnya hipertensi. Flavonoid dari benalu teh mampu memperbaiki disfungsi endotel melalui mekanisme reendotelisasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherJurnal Kedokteran Brawijayaen_US
dc.relation.ispartofseries;Vol. 27 No. 1 (2012)
dc.subjectBenalu tehen_US
dc.subjectnitric oxideen_US
dc.subjectotot polosen_US
dc.subjectsel endotelen_US
dc.subjectvasodilatoren_US
dc.titleMekanisme Kerja Benalu Teh pada Pembuluh Darahen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record