Studi Sub-Kronik 90 Hari: Profil Histopatologi Pada Jaringan Pulmo Tikus (Rattus norvegicus) Akibat Paparan Ekstrak Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans
Abstract
Daun kering benalu Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans. mengandung antioksidan berupa zat aktif flavonoid (kuersetin, rutin, saponin, dll) yang berfungsi menurunkan nekrosis pulmo. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh Ekstak Metanolik Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans dan (EMSA) terhadap nekrosis pulmo pada uji toksisitas subkronik selama 90 hari. EMSA dibuat melalui proses maserasi dengan metanol dan proses ekstraksi sampai EMSA berbentuk pasta. Subyek penelitian ini adalah 40 tikus betina Rattus norvegicus galur wistar yang terbagi dalam 4 kelompok perlakuan, yaitu: Kontrol, P1(250 mg/KgBB), P2(500 mg/KgBB) dan P3(1000 mg/KgBB). EMSA disondekan 5 kali dalam seminggu selama 90 hari. Setelah 90 hari, tikus dikorbankan, semua perlakuan diambil organ pulmo dan diuji histopatologi. Analisis data menggunakan uji One way ANOVA.Hasil penelitian menunjukkan EMSA mengandung flavonoid yang menghambat peroksidasi lipid dengan cara meningkatkan aktivasi makrofag sehingga menurunkan inflamasi. Analisis ANOVA menunjukkan rata-rata nekrosis pulmo dosis EMSA dan kontrol tidak beda nyata. Hal ini dikonfirmasi dengan uji histopatologi dosis EMSA yang menunjukkan tidak beda nyata dengan semua perlakuan. Hal tersebut menunjukkan EMSA tidak berpengaruh terhadap nekrosis pulmo tikus betina dan tidak ada efek toksik yang ditimbulkan, sehingga secara uji subkronik 90 hari EMSA dinyatakan aman digunakan sebagai sediaan obat herbal.