Show simple item record

dc.contributor.authorWicaksono, Katon Pribadi
dc.date.accessioned2023-05-22T03:16:23Z
dc.date.available2023-05-22T03:16:23Z
dc.date.issued2023-02-20
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7200
dc.description.abstractLokasi yang dijadikan studi perbandingan dalam penulisan ini adalah Jalur Lintas Selatan Lot 7 Blitar yang menghubungkan Pantai Tambakrejo yang berada di Kecamatan Wonotirto dan Pantai Serang yang berada di Kecamatan Panggungrejo dengan panjang jalan 12,625 Km. Pembangunan Jalur Lintas Selatan Lot 7 ini akan secara langsung menghubungkan kedua pantai tersebut yang sebelumnya terpisah oleh perbukitan yang sulit dilewati kendaraan. Dalam perencanaan jalan terdapat banyak metode yang dapat digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan metode perencanaan jalan yang umum digunakan untuk mencari metode yang paling efektif dan efisien. Dalam perencanaannya dikenal beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan AASHTO 1993. Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dimaksudkan sebagai acuan untuk Direktorat Jenderal Bina Marga dalam suatu perencanaan perkerasan jalan. Pada bagian Struktur Perkerasan Baru Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 berisi tentang penetapan umur rencana, pemilihan struktur perkerasan, pengumpulan data dan analisis lalu lintas, pertimbangan drainase, desain fondasi, desain perkerasan pertimbangan aspek pelaksanaan yang mempengaruhi desain dan diakhiri dengan penyajian urutan prosedur desain. Metode AASHTO 1993 adalah metode perencanaan jalan yang sering dipakai di berbagai negara sebagai acuan untuk standart perencanaan. Parameter yang terdapat dalam AASHTO 1993 adalah tanah dasar, repetisi beban selama umur rencana, umur rencana, structural number (SN), reability, serviceability, drainase, modulus elaktisitas lapisan. Hasil perhitungan Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 didapatkan nilai tebal lapis permukaan (AC-WC) sebesar 4 cm, lapis pengikat (AC-BC) sebesar 6 cm, dan lapis pondasi agregat kelas A sebesar 40 cm dengan total nilai rencana anggaran biaya pekerjaan perkerasan sebesar Rp 42.658.257.574. Hasil perhitungan AASHTO 1993 didapatkan nilai tebal lapis permukaan (Laston – AC) sebesar 14cm, batu pecah kelas A 12 cm, dan sirtu kelas A 13 cm dengan total rencana anggaran biaya perkerjaan perkerasan sebesar Rp 55.747.454.218. Kata Kunci: AASHTO 1993, Blitar, Jalur Lintas Selatan, MDP 2017, Rencana Anggaran Biaya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTekniken_US
dc.subjectTeknik Sipilen_US
dc.subjectAASHTO 1993en_US
dc.subjectBlitaren_US
dc.subjectJalur Lintas Selatanen_US
dc.subjectMDP 2017en_US
dc.subjectRencana Anggaran Biayaen_US
dc.titleStudi Perbandingan Tebal Perkerasan Lentur Menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017 dan AASHTO 1993 pada Jalur Lintas Selatan Lot 7 Tambakrejo-Serang Blitaren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record