dc.description.abstract | Fatimatuz Zahra Alkamiliyah Himza. Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, 8 Februari 2023. Kombinasi Carboxymethyl Cellulose dan Omega 3 Dapat Memperbaiki Dry Eye Syndrome Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang. Pembimbing 1: Dewi Martha Indria. Pembimbing 2: Ariani Ratri Dewi
Pendahuluan: Dry eye syndrome bisa dipengaruhi oleh jenis kelamin karena faktor hormonal mampu mempengaruhi kerja kelenjar lakrimal dan Meibom. Pemberian kombinasi carboxymethyl cellulose (CMC) dan omega 3 pada pria dan wanita usia dewasa muda belum diketahui efektivitasnya, sehingga perlu dilakukan penelitian.
Metode: Desain penelitian quasi experimental pretest-posttest dengan 2 kelompok yaitu pria (n=8) dan wanita (n=8) yang diberikan kombinasi CMC dan omega 3 selama 2 minggu. Dry eye dievaluasi menggunakan tes Schirmer yang dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil dianalisis dengan uji komparasi independent t-test, dependent t-test, dan Mann-Whitney dengan nilai p < 0,05 (data signifikan).
Hasil: Nilai tes Schirmer sebelum perlakuan kelompok pria vs wanita adalah 4,93 ± 1,63 mm vs 5,06 ± .2,25 mm (p=0,091). Nilai tes Schirmer setelah perlakuan kelompok pria vs wanita adalah 17,06 ± 2,88 mm vs 16,50 ± 2,12 mm (p=0,664). Nilai tes Schirmer kelompok pria sebelum vs sesudah perlakuan adalah 4,93±1.63 mm vs 17,06 ± 2,88 mm (p=0,000). Nilai tes Schirmer kelompok wanita sebelum vs sesudah perlakuan adalah 5,06±2.25 mm vs 16.5±2.12 mm (p=0,000). Hasil tersebut menunjukkan adanya perbaikan nilai tes Schirmer sebelum dan setelah diberikan terapi, namun tidak ada perbedaan yang signifikan, sehingga kedua kelompok tersebut tetap dapat menggunakan terapi kombinasi dengan hasil yang baik.
Kesimpulan: Pemberian kombinasi CMC dan omega-3 selama dua minggu dapat memperbaiki hasil tes Schirmer baik pada kelompok pria maupun wanita. Perbaikan tersebut tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.
Kata Kunci: Carboxymethyl cellulose; omega-3; dry eye; jenis kelamin; tes Schirmer | en_US |