Show simple item record

dc.contributor.authorPratama, Ossy Saskia
dc.date.accessioned2023-05-25T03:45:17Z
dc.date.available2023-05-25T03:45:17Z
dc.date.issued2023-02-24
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7219
dc.description.abstractOssy Saskia Pratama, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang, Februari 2023. Perbandingan Ekstrak Kasar dengan Fraksi Ekstrak Etanol Hibiscus sabdariffa L. sebagai Antibakteri. Pembimbing 1: Rio Risandiansyah, S.Ked., M.P., Ph.D., Pembimbing 2: dr. Fitria Nugraha Aini, M.Biomed. Pendahuluan: Kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) mempunyai kandungan senyawa aktif sebagai antibakteri. Namun, belum ada yang menguji dengan metode fraksinasi berdasarkan pelarut dengan polaritas yang berbeda serta dibandingkan dengan ekstrak kasarnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas ekstrak kasar dengan fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Escherechia coli dan Staphylococcus aureus. Metode: Penelitian ini dilakukan secara in vitro. Kelopak bunga Rosella diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dilakukan fraksinasi cair-cair menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan air dengan rasio (1:1). Selanjutnya dilakukan uji zona hambat dengan metode difusi cakram Kirby-Bauer terhadap bakteri E. coli dan S. aureus pada dosis 100.000 ppm. Uji fitokimia dilakukan secara kualitatif terhadap ekstrak kasar (EK), fraksi n-heksana (FH), fraksi etil asetat (FE)dan fraksi air (FA) kelopak bunga Rosella. Hasil: EK mengandung senyawa aktif dari golongan flavonoid, triterpenoid dan saponin, pada FH dan FE hanya ditemukan dari golongan triterpenoid sedangkan pada FA ditemukan dari golongan flavonoid dan triterpenoid. Berdasarkan hasil uji ZOI dimana memiliki perbedaan yang signifikan. Efektivitas antibakteri terkuat hingga tidak mempunyai aktivitas antibakteri terhadap E. coli berturut- turut adalah FA (9,67 ± 0,95mm), EK (9,61 ± 1,43mm), FE (8,44 ± 0,41mm) dan FH (tidak mempunyai aktivitas antibakteri) sedangkan terhadap S. aureus berturut-turut adalah FA (9,51 ± 0,82mm), FE (8,51 ± 0,84mm), FH dan EK (tidak mempunyai aktivitas antibakteri). Kesimpulan: EK, FH dan FE kelopak bunga Rosella pada dosis 100.000 ppm mempunyai daya hambat lebih rendah dibandingkan dengan FA dalam menghambat E. coli dan S. aureus. Kata Kunci: Antibakteri; Hibiscus sabdariffa L.; Fraksinasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAntibakterien_US
dc.subjectHibiscus sabdariffa Len_US
dc.subjectFraksinasien_US
dc.titlePerbandingan Ekstrak Kasar dengan Fraksi Ekstrak Etanol Hibiscus Sabdariffa L. Sebagai Antibakterien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record