Show simple item record

dc.contributor.authorAhsani, Muhammad Ridwan
dc.date.accessioned2023-06-13T05:10:41Z
dc.date.available2023-06-13T05:10:41Z
dc.date.issued2023-04-15
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7415
dc.description.abstractKecamatan Ponorogo merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Ponorogo yang telah menerima pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Katong Ponorogo. Penditribusian air bersih di wilayah ini masih mengalami kendala seperti jumlah air yang diterima tidak mencukupi kebutuhan dan belum terlayaninya distribusi air bersih kepada seluruh penduduk di wilayah kecamatan ini. Berdasarkan data kecamatan ini terus mengalami pertumbuhan penduduk tiap tahunya, pada tahun 2021 jumlah penduduknya mencapai 78.137 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat tiap tahunya serta kebutuhan air yang tentunya terus bertambah, sedangkan ketersediaan air yang terbatas dan operasional belum memenuhi PP No. 16 tahun 2005, sehingga diperlukan penyempurnaan sistem pelayanan air minum. Sebelum dilakukan penyempurnaan, diperlukanya suatu analisis kebutuhan air bersih sehingga pengoptimalan sistem pelayanan air minum dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan tepat. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mendukung keberlanjutan pelayanan air bersih di wilayah Kecamatan Ponorogo dan untuk mengetahui kebutuhan air bersih pada masa sekarang dan masa yang akan datang (2031) menggunakan program bantu Epanet 2.2 di dalam analisis hidrolikanya. Untuk mengkaji studi ini diperlukan tahap penelitian yaitu dengan melakukan pengumpulan data-data teknis. Data-data yang dikumpulkan yaitu data ketersediaan air, data jumlah penduduk, data pelanggan PDAM, peta jaringan pipa, dan data pemakaian air pelanggan rata-rata tiap bulan. Data-data tersebut diolah menjadi rancangan jaringan air bersih dan dimasukkan dalam simulasi hidrolis dengan menggunakan program Epanet 2.2. Perencanaan pipa utama berdasarkan proyeksi 10 tahun perencanaan, kemudian dalam simulasi tersebut dapat dianalisis tekanan dan dimensi pipa. Hasil studi menunjukan kapasitas debit sumber air bersih eksisiting sebesar 140 l/det masih memenuhi jumlah kebutuhan air bersih di Kecamatan Ponorogo pada kondisi eksisting yang memiliki besaran nilai 36,84 l/det. Pada tahun 2021 sistem jaringan saluran primer di Kecamatan Ponorogo memiliki nilai kehilangan yang melebihi asumsi sebesar 26,98%. Dalam simulasi pada program Epanet 2.2 jaringan eksisting dinyatakan belum memenuhi kriteria yang ada. Penduduk Kecamatan Ponorogo mengalami pertumbuhan menjadi 78.269 jiwa pada 2031 dan tidak diperlukan lagi peningkatan kapasitas debit serta penambahan jaringan pipa distribusi utama agar dapat melayani seluruh penduduk pada tahun proyeksi. Pada tahun proyeksi 2031, jaringan saluran primer air bersih Kecamatan Ponorogo memiliki hasil simulasi kondisi hidrolis jaringan sistem distribusi air bersih yang layak dan dapat teraliri, sehingga sistem tersebut dapat mendistribusikan air ke seluruh pelanggan. Kata Kunci: Epanet, Kebutuhan Air Bersih, Sistem Jaringan Air Bersih, Proyeksi Penduduken_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectTekniken_US
dc.subjectTeknik Sipilen_US
dc.subjectEpaneten_US
dc.subjectKebutuhan Air Bersihen_US
dc.subjectSistem Jaringan Air Bersihen_US
dc.subjectProyeksi Penduduken_US
dc.titleAnalisis Kebutuhan Air Bersih pada Saluran Primer di Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo Menggunakan Epanet 2.2en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record