dc.description.abstract | Salah satu sapi lokal yang diternak dan dikonsumsi yaitu sapi Peranakan Ongole (PO).
Peningkatan pasokan daging sapi yang baik dapat dikembangkan melalui teknologi
reproduksi yaitu Inseminasi Buatan. Beberapa faktor yang diperhatikan dalam produksi
semen sapi adalah umur. Umur dapat mempengaruhi kualitas reproduksi hormononal untuk
perkembangan organ reproduksi. Bahkan semakin tua sapi, semakin banyak produksi semen.
Tujuan dari penelitian untuk menganalisis motilitas spermatozoa sebelum dan sesudah
pembekuan pada sapi peranakan ongole secara makroskopis dan mikroskopis. Metode yang
digunakan berupa rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 kali ulangan pada umur 4,6 dan
8 tahun. Analisis data yang digunakan uji One Way ANOVA dengan uji lanjutan Duncan
(0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas semen segar pada motilitas individu
memiliki perbedaan nyata, serta menghasilkan nilai terbaik pada usia 4 tahun (82,22%),
sedangkan usia 8 tahun memiliki nilai rendah yaitu 60,27%. Pada motilitas before freezing
menunjukkan tidak terjadi perbedaan nyata dimana umur yang paling baik yaitu 6 tahun
(57,17%) dan yang terendah umur 8 tahun (56,17%), sedangkan Post Thawing Motility tidak
menunjukkan perbedaan yang nyata. Nilai yang terendah pada umur 6 tahun (42,23%). Hal
di atas menunjukkan jika perbedaan umur berpengaruh terhadap motilitas individu namun
tidak berpengaruh pada before freezing dan nilai PTM. | en_US |