dc.description.abstract | Di sektor industri Indonesia, teknologi maupun ilmu pengetahuan mengalai berkembang pesat dan mengalami sejumlah perubahan yang memungkinkan untuk digunakan dalam berbagai bidang. Salah satu hasil dari memanfaatkan keadaan ini adalah bisnis pemesinan. Tiga kategori mendasar, seperti proses pengepres, pemotongan mesin, pemotongan alat mesin tradisional, dan proses pemotongan non konvensional, digunakan untuk mengkategorikan operasi pemesinan yang menggunakan prinsip pemotongan logam. Tentunya hal ini perlu didukung oleh kondisi pemesinan yang sesuai dengan standar kelayakan. Prosedur perlakuan panas sering digunakan selain pemesinan untuk meningkatkan kualitas material, khususnya karakteristik kekerasan logam. Oleh karena itu, dianggap penting melakukan subuah studi tentang pengaruh perlakuan panas pada kekasaran permukaan produk pembubutan. Penelitian yang dilakukan kali ini menggunakan proses perlakuan panas metode Hardening dengan memberikan variasi media pendingin yaitu Oli, Air, dan Udara. Sedagkan untuk proses membubutan menggunakan variasi kecepatan putaran yaitu 360rpm dan 1120rpm. Baja yang digunakan pada penelitiian ini yaitu baja ST.42. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa dampak dari proses perlakuan panas metode hardening dengan variasi pendingin yaitu air, udara dan oli, pada kecepatan 1120rpm nilai kekasaran permukaan tertinggi yaitu pada media pendingin air, dengan nilai 4,426 μm, sedangkan nilai terendah yaitu pada udara dengan nilai 3,767 μm. Selain itu pada kecepatan 360rpm dengan variasi media pendingin oli, udara, dan air didapatkan nilai yang paling tertinggi yaitu media udara dengan nilai rata-rata kekasaran 3,961 μm, dan untuk nilai terendah yaitu dengan media pendingin oli, dengan nilai 3,236 μm .
Kata Kunci: Perlakuan Panas Hardening, Kekasaran Permukaan, Media Pendingi Air, Oli, Udara. | en_US |